Kisah Mualaf Lauren Booth, Adik Ipar Mantan PM Inggris Tony Blair

banner 400x400

Hajinews.id – Islam telah mengatur segalanya dengan sempurna, termasuk adab memuliakan tamu.

Dilansir dari islampost.com  ada seorang mualaf yang tersihir dengan ajaran Islam yang begitu sempurna. Wartawan cantik itu bernama Lauren Booth, ia pergi ke Gaza untuk meliput keadaan di Palestine. Setelah melalui berbagai pemeriksaan oleh pasukan Israel, sampai juga ia di sebuah perkampungan Palestina. Lauren mengetuk pintu salah satu rumah warga setempat. Lalu pintu pun terbuka, seorang ibu keluar dengan wajah berseri-seri.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Assalamu’alaikum, tafaddhal (silahkan masuk),” ucap sang ibu dengan penuh kehangatan.

“Wajahnya berseri, matanya bersinar, dia mempersilahkan saya masuk ke rumahnya seperti mempersilahkan saya masuk ke istana Taj Mahal. Seakan-akan rumahnya adalah tempat terindah di dunia,” ucap Lauren yang antusias menceritakan.

Lauren memperhatikan rumah sang ibu dengan seksama, Hanya dinding, atap, dan dua tikar terhampar. Satu tikar untuk tidur dan shalat, satu tikar untuk hidangan makanan. Tidak ada apa-apa selain itu. Lemari, kursi, apalagi televisi, tidak ada. Tapi ungkapan wajah dan bahasa tubuhnya seperti orang yang sangat berbahagia, Lauren tak habis pikir.

Mereka pun duduk di tikar. Dan ibu tersebut menyodorkan makanan, yang hanya terdiri dari roti, bumbu, dan selada. Melihat ‘menu prihatin’ itu, Lauren berulang-ulang menolak tawaran makanan itu, bukan tidak suka, tapi bagaimana mungkin ia memakan makanan orang miskin? Yang makanannya pun sangat terbatas? Hanya makanan itulah yang ibu itu punya.Tapi ibu tersebut terus menyodorkan makanan.

“Anda adalah tamu kami,” katanya. Akhirnya, untuk sekedar menghargai, dia memakan satu roti sembari mengajak makan bersama,

“Mari makan bersama,” ucapnya. Akan tetapi sang Ibu menolak karena sedang puasa.

Lauren merasa marah kepada ibu tersebut, “Sudah prihatin, ada makanan, akan tetapi menahan makan,” gerutunya kesal.

“Saya marah kepada Islam, yang mengharuskan orang berlapar-lapar selama 30 hari. Saya marah kepada Qur’an, yang mewajibkan ibu ini menahan lapar dan dahaga, padahal mereka butuh makan-minum, dan makanan serta minuman itu ada,” sambung Lauren kembali.

“Saya mersa jengkel. Maka saya pun bertanya pada ibu itu, mengapa ibu puasa? Untuk apa?,” tanya Lauren.

“Kami berpuasa sebagai rasa syukur kami kepada Allah, karena bisa merasakan apa yang dialami saudara-saudara kami yang miskin,” jawab ibu dengan wajah yang begitu ramah.

Mendengar jawaban itu, Lauren tak kuasa membendung air mata. “Ibu ini tak punya apa-apa di dunia. Dia masih bersyukur dan berbagi rasa dengan orang yang lebih malang darinya,” ungkap Lauren.

Saat itu juga saya berkata dalam harti ”Jika ini Islam, saya ingin jadi Muslim,”.

Setelah kunjungan tersebut, Lauren pun kembali ke rumah. Sebelum memutuskan masuk islam, Lauren bertanya kepada kedua putri saya berumur 8 dan 10 tahun. Dan saya katakan kepada mereka: ‘Ibu mau masuk Islam. Bagaimana menurutmu nak?’

Kemudian anak-anaknya menjawab:

‘Kami punya 3 pertanyaan bu. Tolong ibu jawab.

Pertanyaan pertama: Ketika ibu sudah masuk Islam, apakah ibu masih menjadi ibu kami?’

Pertanyaan kedua: ‘Ketika ibu sudah masuk islam, apakah ibu masih minum alkohol?’

Aku katakan: ‘Ibu tidak akan pernah mendekati alkohol setelah ini. Selama-lamanya’.

Pertanyaan ketiga: ‘Ketika ibu sudah masuk Islam, apakah ibu masih memakai baju yang memperlihatkan sebagian tubuh?’

Aku bertanya: ‘Kenapa kalian bertanya seperti ini?’

Maka anakku yang bernama Holy menjawab: ‘Karena ibu suka memakai baju yang kelihatan dadanya. Dan kami tidak suka itu’.

Maka aku menjawab: ‘Setelah aku masuk Islam, maka aku akan terus memakai baju yang tertutup ketika keluar rumah’.

Tiba-tiba mereka teriak: ‘Saya suka kalau ibu masuk Islam. Saya suka agama islam’.

Itulah yang terjadi. Dan alhamdulillah anak-anakku sekarang adalah wanita muslimah dan shalat bersamaku. Subhanallah…”.Cerita ini, beliau sendiri yang menceritakannya.

https://youtu.be/kkeNlPIOr0w11

Tahun 2010, Lauren muncul di saluran TV Islam dalam acara Global Peace and Unity, mengenakan busana Muslimah, dan berkata: “My name is Lauren Booth, and I am a Muslim.”

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *