Jakarta, Hajinews.id – Menteri Keuanga (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan defisit anggaran tahun depan diperkirakan sebesar 5,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Ini karena belanja tetap tinggi untuk menangangi pandemi Covid-19.
“APBN sangat penting dalam menghadapi Covid-19. Indonesia sama dengan semua negara melakukan countercyclical dari kebijakan fiskal, defisit APBN meningkat, sekarang diperkirakan 6,3 persen dan tahun depan 5,5 persen,” ujar Sri Mulyani dalam video daring, Selasa (10/11/2020).
Kata dia, defisit Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Di mana lainnya defisit anggaran di atas 10 persen atau double digit.
Bendahara negara ini menilai, pelebaran defisit ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) nomor 1 tahun 2020 yang saat ini sudah menjadi UU nomor 2 tahun 2020.
Sementara itu, dalam APBN 2021, pemerintah menetapkan defisit sebesar 5,7 persen atau Rp 1.006,4 triliun. Defisit ini melebar 0,2 persen dari sebelumnya 5,5 persen. (mh)