JAKARTA, hajinews.id – Upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam membenahi BUMN-BUMN yang bermasalah dinilai sebagai bukti bobroknya pengelolaan BUMN di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, berpendapat bersih-bersih BUMN yang sedang dilakukan Erick sama saja Erick membuka boroknya pemerintahan Joko Widodo selama lima tahun. “Ternyata BUMN dikelola Jokowi lima tahun tidak baik,” kata Arief yang dikutip dari wawancara TVOne, Sabtu (14/12/2019).
Untuk kasus PT Garuda Indonesia, Arief justru tak setuju dengan langkah pencopotan Dirut Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara oleh Erick. Alasannya, ujar Arief, sebagai perusahaan publik, ada aturan main yang harus dilakukan jika hendak mencopot jabatan.
“Mencopot Dirut juga tidak pakai prosedur, harus melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Hormati dong pemegang saham minoritas. Kalau kayak gini bisa jelek nama BUMN dan berdampak pada saham-saham BUMN lain di pasar modal,” lanjut Arief.
Selain itu, menurut Arief, tudingan penyelundupan yang ditujukan kepada Ari Askhara juga tak bisa dituduhkan tanpa bukti. “Kita harus (terapkan) asas praduga tak bersalah. Sebenarnya dalam kepabean itu pinalti kok, enggak ada pidana. Bayar saja selesai, kalau enggak boleh dibayar ya dibuang (barangnya). Jadi enggak ada hukumnya, kecuali bawa narkoba,” tegas politisi Partai Gerindra ini. (rah/rmol)
