Indonesia “Terancam Kelaparan”, Orang Miskin Tak Bisa Beli Makanan Pokok

banner 400x400

Jakarta, hajinews.idKemiskinan itu nyata dan ada disekitar kita. Kalimat ini menggambarkan bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Indonesia setelah digempur oleh serangan COVID-19. Bank Dunia bahkan memberikan peringatan kepada pemerintah Indonesia terkait masalah pangan dalam laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) Desember 2020 .

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurut Country Director World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, tantangan sektor pangan di Indonesia bukan terkait ketersediaannya, melainkan keterjangkauan bagi kelompok tertentu. Bank Dunia mencatat masyarakat miskin dan rentan di Indonesia semakin tak mampu untuk membeli makanan pokok.

“Sekarang bukan masalah ketersediaan tapi keterjangkauan, Jadi pasokan pangan ini lebih banyak dinikmati oleh yang mampu tapi tidak untuk kelompok miskin,” terangnya.

Dalam laporan IEP Desember 2020, Bank Dunia mencatat dilihat untuk kelompok masyarakat bawah atau miskin harus menghabiskan 64,3% pengeluarannya hanya untuk membeli makanan.

Bank Dunia Revisi Ekonomi RI 2020 Minus 2,2%, Terburuk Dalam 2 Dekade.Disisi lain ada faktor yang cukup memperberat kondisi. Ternyata harga beras di Indonesia merupakan yang paling mahal dibandingkan dengan negara lain di kawasan. Jika masalah ini tidak segera ditindaklanjuti, Bank Dunia memperkirakan ada risiko malnutrisi dan kelaparan karena sebagian masyarakat Indonesia semakin tidak mampu untuk membeli makanan yang bergizi.

Ada 3 perubahan yang direkomendasikan Bank Dunia untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dan memodernisasi sistem pertanian pangan.

  1. Pertama, pendekatan ketahanan pangan perlu diperluas
  2. Kedua, tujuan dan instrumen kebijakan perlu disesuaikan kembali
  3. Ketiga terkait daya saing dengan beralih dari melindungi pasar domestik dengan pembatasan impor.

(Sitha/dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *