Sri Mulyani Tak Berdaya Pulihkan Ekonomi dengan Cepat

banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Tekanan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19 memang luar biasa. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani seperti sudah tidak berdaya untuk memulihkannya secara cepat. Tahun ini, ia meproyeksikan ekonomi Indonesia bisa minus di angka 2,2 persen.

Bendahara negara itu menyebut bahwa sampai akhir tahun ekonomi Indonesia masih dalam rentang negatif. Kontraksinya bahkan lebih dalam dari proyeksi awal, yakni minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Ini pertumbuhan ekonomi yang dramatis,” ujarnya dalam video daring, baru-baru ini.

Angka minus 1,7 persen sampai minus 2,2 persen merupakan proyeksi keempat yang dikeluarkan pemerintah. Sebelumnya, pemerintah tiga kali mengeluarkan proyeksi, yang angkanya lebih baik.

Pertama, pada Mei-April, dengan proyeksi minus 0,4 hingga 2,3 persen. Kedua, Mei-Juni, dengan proyeksi 0,4 persen hingga 1,0 persen. Ketiga, September-Oktober, dengan proyeksi minus 0,6 persen hingga minus 1,7 persen.

Dalam outlook 2020, Sri Mulyani menyebut hanya konsumsi pemerintah yang diperkirakan tumbuh positif, yakni 0,3 persen. Sedangkan konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 2,7 hingga 2,4 persen. Investasi juga diproyeksi tumbuh negatif di kisaran 4,5 hingga 4,4 persen.

Ekspor terkontraksi 6,2 persen hingga 5,7 persen. Sedangkan impor diproyeksi tumbuh negatif di kisaran 15 persen hingga 14,3 persen.

Untuk kuartal IV/2020, Sri Mulyani memprediksi, perekonomian mencapai kisaran minus 2,9 hingga minus 0,9 persen.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar