PAN Makin Memanas Jelang Kongres

Rapat persiapan Kongres PAN.(Foto: dok Istimewa)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Rapat harian Partai Amanat Nasional (PAN) yang membahas panitia Kongres pemilihan ketua umum pada Jumat malam (20/12/2019) berakhir ricuh. Bahkan keributan yang terjadi sempat diwarnai aksi rebutan palu pimpinan sidang, petahana Ketum Zulkifli Hasan.

Kericuhan terjadi karena Zulhas, panggilan akrab Zulkifli Hasan, secara sepihak memutuskan memilih Eddy Soeparno sebagai Ketua SC dan Ketua DPD PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) sebagai Ketua OC. Keduanya dianggap merupakan loyalis Zulkifli yang akan kembali maju sebagai ketum PAN.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Dia langsung angkat Eddy Soeparno sebagai Ketua SC dan Eko jadi OC. Kemudian pada nggak setuju. Ketika orang-orang sudah pada teriak-teriak protes, dia langsung ketok, kabur terbirit-birit bawa palu di dadanya. (Rapat) rusuh, mereka membawa preman-preman, beberapa orang dari luar, (yang bawa) Zulkifli Hasan,” papar eks Ketua DPP PAN Agung Mozin soal jalannya rapat harian PAN, Sabtu (21/12/2019).

Dalam rapat tersebut hadir Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN Ahmad Hanafi Rais, Waketum PAN Mulfachri Harahap, Waketum PAN Bima Arya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi, dan pengurus DPP PAN lainnya. Rapat digelar di Kantor DPP PAN, Jl Daksa, Jakarta Selatan.

Kubu Zulhas membantah Agung. Menurutnya, sang ketum tak lari terbirit-birit. Pihak Zulhas juga membantah membawa preman. “Nggak pernah Bang Zul, justru mungkin pihak lain yang bawa preman. Ngapain? Kalaupun tadi malam banyak preman, mungkin pihak lain yang mengerahkan. Tidak ambil pusing soal itu. Selama mekanisme dipenuhi dalam rapat, keputusan sudah diambil, ya sudah kita jalan terus,” kata Ketua DPP PAN, Yandri Susanto.

Wasekjen PAN Rizki Aljupri, yang merupakan pendukung Zulkifli sebagai petahana Ketum PAN, mengklaim tak ada yang keliru yang dilakukan Zulhas. Sebaliknya, orang yang ingin merebut palu itu yang salah.

“Setelah diketok Ketum pilih Sekjen jadi SC, tapi kubu sebelah enggak setuju karena Sekjen dianggap dukung Pak Zul. Lalu Andi Anzhar, sudah bukan pengurus DPP PAN, dia berdiri mau ambil palu sidang. Untung dicegah dan dilindungi kapten kami, Waketum Epriyadi Asda,” ungkap Rizki, Sabtu (21/12/2019). Rizki sendiri hadir dalam rapat tersebut.

Rizki menyebut majunya Zulhas sebagai calon ketum di Kongres PAN 2020 didukung 30 pengurus PAN tingkat provinsi. Dukungan ini diklaim Rizki membuktikan posisi kuat Zulkifli Hasan. “Kami ingin pembaruan di PAN. Kita lihat Pak Zul bisa, karena Pak Zul bisa bawa pembaruan,” ujarnya.

“Kubu Pak Amien sadar sudah tidak berpengaruh, mereka frustrasi, jadi cara-cara kekerasan digunakan. Waktu di Rakernas begitu, terus pas rapat kemarin ini, kemungkinan besar akan diulangi di kongres nanti. Karena one man one vote mereka akan kalah,” lanjut Rizki. “PAN ingin lepas dari bayang-bayang Pak Amien,” tambah dia.

Sebagaimana info yang beredar di media sosial, Zulhas langsung pergi setelah menentukan SC dan OC acara Kongres V PAN dengan membawa lari palu sidang. Loyalis Amien Rais yang juga politisi senior PAN, Muslim Ayub heran dengan tingkah Zulhas itu.

Pasalnya, Muslim mengetahui kalau Zulhas didukung oleh 30 DPW untuk kembali maju sebagai Ketua Umum. Tapi, tingkahnya justru bertolak belakang. “Katanya Zulkifli Hasan didukung oleh 30 DPW kalau memang dia didukung kenapa takut dong?,” ujar Muslim, Sabtu (21/12/2019).

“Kenapa Ketua SC harus ditetapkan dia sendiri, ketua OC ditetapkan dia sendiri? Di dalam organisasi apapun, untuk menentukan Ketua SC dan OC itu harus dalam rapat DPP. Jangan asal ketok palu langsung bawa lari palu,” lanjut Muslim menyesalkan.

Sementara itu, Andi Anzhar membenarkan berusaha menghentikan Zulkifli mengetuk palu saat memutuskan Eddy menjadi Ketua SC Kongres PAN. Namun ia membantah berusaha merebut palu dari Zulkifli. Dalam video, memang kader lain yang ingin mengambil palu dari tangan Zulkifli saat menutup rapat di tengah keributan.

“Keputusan tidak sah, sebagian besar rapat tidak setuju dengan keputusan itu. Rapat harus kolektif kolegial. Kalau pada setuju, nggak mungkin kan palunya dibawa kabur,” kata Andi.

Zulkifli diketahui akan kembali maju sebagai ketum pada kongres tahun depan. Namun, Amien Rais tak memberikan restu atas niat besannya itu dan memberikan dukungan lewat kandidat lain, seperti kepada Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Internal PAN pun memanas.

Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional yang digelar di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu (7/12/2019) juga sempat diwarnai kericuhan karena perbedaan pendapat.

Sebagian kader PAN berebut mengajukan diri sebagai tuan rumah kongres. Perdebatan diperparah dengan aksi sejumlah kader yang beradu mulut dan saling merebut mikrofon.

Kericuhan sempat terjadi selama sekitar 15 menit sebelum Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais datang dan menenangkan suasana rakernas. “Ayo semua istigfar. Astaghtirullahaladzim,” ucap Amien diikuti semua peserta rakernas. “Ayo kita mulai sidang lagi sejernih mungkin. Duduk, duduk,” lanjut Amien menenangkan. (rah/detik/rmol)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *