Hajinews.id – Suasana ibu kota Amerika Serikat sangat mencekam. Washington di-lockdown. Puluhan ribu tentara terlihat di mana-mana. Suasana sepi bak kota tak mati.
Sebelumnya FBI telah memperingatkan bahwa protes bersenjata oleh para pendukung Trump sedang direncanakan di 50 ibu kota negara bagian, termasuk Washington. Akibatnya FBI dengan tegas meminta orang-orang untuk tidak datang ke Washington D.C untuk pelantikan.
Atas permintaannya pula Washington kini dalam keadaan darurat. Sejak Rabu (13/1/2021), Kendaraan polisi menutup sebagian besar pusat kota sejak Rabu. Siapa pun yang berada di dalam perimeter pelantikan akan dihentikan dan diinterogasi. Akibatnya, Washington berubah sepi. Turis tak terlihat. Kendaraan pun tak ada yang lalu lalang.Pantauan Associated Press (AP News) menyebut, hanya ada beberapa kru konstruksi yang bekerja.
Mulai Jumat (15/1/2021) kemarin, semua garasi parkir di zona terlarang pusat kota ditutup. Wilayah Gedung Kongres, The Capitol Hill, juga tak lagi bisa didekati. Melansir Associated Press (AP News) via genpi.com, penjagaan disana sangat ketat. Bangunannya terlihat dikelilingi garis pagar hitam yang tinggi. Kawat berduri juga terlihat mengelilingi.
Dua blok dari Gedung Putih, sekelompok pasukan Garda Nasional berseragam mengamankan ibu kota hingga pelantikan 20 Januari mendatang. Jumlahnya pun tak main-main.Di Washington saja, ada 21.000 personel yang ditugaskan bersiaga. Mereka dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden 20 Januari 2021.
Dibagian lain, ada juga 7.000 pasukan bersenjata lengkap yang sudah menjaga ibu kota. Ribuan tentara lainnya akan menyusul untuk menjaga Washington.
“Jelas kita berada di perairan yang belum dipetakan” kata Walikota Washington (Associated Press/sitha)
