Aktivis Muhammadiyah Jadi Korban Gempa Mamuju

banner 400x400

Hajinews – Gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Sulawesi Barat Jumat (15/1/2021) turut meninggalkan luka yang menganga bagi warga Muhammadiyah. Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPKU PWM) Sulawesi Barat Dr Hj Adriani Kadir MKes menjadi satu di antara total sekitar 42 orang yang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju (34) dan Kabupaten Majene (8) tersebut. Data dihimpun hingga tadi malam.

Adriani juga merupakan istri Ketua Badan Pelaksana Harian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Mamuju Ir H Salihi Saleh MM. “Semoga almarhumah husnulkhatimah dan keluarga dianugerahi kesabaran. Kami turut berdukacita,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat Wahyun Mawardi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Selain 42 orang meninggal, BNPB melaporkan bahwa 15.000 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian. Lalu, kerugian materiil 1 hotel rusak, 1 unit kantor gubernur Sulbar, 300 rumah, 1 kantor danramil, 2 faskes, dan 1 minimarket.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah langsung berkoordinasi tanggap darurat usai gempa yang melanda di Sulawesi Barat. Ketua MDMC Budi Setiawan menginstruksi MDMC setempat untuk merapat ke Mamuju.

“MDMC PP Muhammadiyah telah berkoordinasi dengan MDMC Luwuk, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Saya sudah instruksikan segera berangkat ke Mamuju. Kami juga minta MDMC Kalimantan Timur memberi dukungan,” kata Budi, Jumat (15/1/2021).

Dari Istana Presiden di Jakarta, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita yang mendalam. Presiden juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi berbagai bencana yang melanda itu. ”Mendengar adanya gempa di Sulbar, saya langsung menghubungi gubernur Sulawesi Barat melalui sambungan telepon pagi tadi (kemarin).

Jokowi juga memerintah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Panglima TNI, dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada yang luka-luka.

“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia. Semoga segenap keluarga yang ditinggalkan diberiNya kesabaran,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini turut memerintah jajarannya untuk mengirimkan tambahan personel ke lokasi bencana. Mulai taruna siaga bencana (tagana) wilayah setempat hingga tim Layanan Dukungan Psikososial. (dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *