Dokter Paru: Tak Pakai Masker, Risiko Kena Covid-19 dalam 20 Menit

Ilustrasi. (Foto: www.freepik.com)
banner 400x400

Hajinews.id – Memakai masker diyakini efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan Covid-19. Pasalnya Covid-19 diketahui menular lewat droplet atau cairan ketika seseorang batuk dan bersin, serta aerosol yakni butiran yang melayang di udara terutama di dalam ruangan tertutup.

Maka dari itu, para ahli mengingatkan penting untuk pakai masker saat berada di luar rumah, apalagi jika berada di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dan juga di tengah lingkungan yang padat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dokter Spesialis Paru yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di RS Universitas Indonesia (RSUI) dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P (K), FAPSR menjelaskan, dalam sebuah jurnal internasional pada November, terlihat bagaimana butiran mikro droplet bertahan di ruangan tertutup. Lalu ketika ventilasi dibuka, maka jumlah droplet dan aerosol akan berkurang.

“Maka penting untuk sediakan ventilasi terutama di gedung-gedung umum, perkantoran, sekolah, fasilitas kesehatan, bahkan di dalam bus. Dan bila perlu ditambah filter udara dan cahaya ultraviolet. Dan tentu penting juga mencegah dan menghindari kerumunan,” jelasnya dalam seminar virtual baru-baru ini.

Lalu dalam penelitian itu juga membandingkan dua kelompok di mana kelompok satu memakai masker N95 di dalam ruangan dan membandingkan dengan kelompok lain yang tak pakai masker sama sekali di dalam ruangan. Dalam waktu kurang dari satu jam, seseorang di dalamnya sudah bisa mengalami terinfeksi virus mulai dari 20 persen sampai 80 persen risikonya.

“Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya masker, sudah terlihat risikonya mulai terjadi sejak 20 menit pertama,” tegasnya.

Kemudian sama halnya jika berada di zona merah atau area padat dan kerumunan. Untuk seseorang kemungkinan terinfeksi virus SARS-CoV-2 juga dimulai dari 20 menit pertama sudah berisiko 20 persen.

“Lalu di lingkungan padat, itupun dari awal sudah berisiko dalam 20 menit makin meningkat risikonya jika semakin lama di dalam area zona merah,” kata dr. Irandi.

“Maka cobalah hindari kerumunan. Sebab terkadang kita sudah berhati-hati tetapi kita tak tahu bagaimana orang lain menjaga protokol kesehatannya. Ibarat kita sudah mengemudi dengan safety riding, tapi bisa saja ditabrak dari samping. Maka penting untuk menjauhi kerumunan,” tutupnya. (Jawapos/sitha).

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *