Adhie Massardi: Rezim Jokowi ‘Orba 2.0’, Pakai Buzzer untuk Bunuh Karakter Pengkritik

Hajinews — Tudingan rezim Presiden Joko Widodo bisa dikenang sebagai rezim buzzer atau rezim ORBA ( Orde BuzzeRP), turut diamini oleh Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi.

“Memang ini penguasa bisa disebut rezim ORBA (Orde BuzzeRP),” urainya dalam akun Twitter pribadi beberapa waktu lalu, sebagaimana dilansir Era.id, Jum’at (12/2).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurutnya, jika pada Orde Baru (Orba) jilid I pemerintah menggunakan kekuatan angkatan bersenjata untuk menekan aktivis yang kritis. Kini di Orba jilid II kekuatan yang digunakan adalah buzzer.

 

“ORBA 2.0 & ABRI 2.0 》orba 2.0 adalah Orde BajeRp yang dalam membungkam para pengeritiknya menggunakan ABRI 2.0 (Anggota BajeRp Republik Indonesia).

 

☆ belum pernah sy merasa seberani ini coz persoalan yg diperjuangkan nyangkut masa depan cucu yg matanya nyorotkan harapan besar. https://t.co/M0bE1xrZFX pic.twitter.com/BaoMvhKE6B”

 

— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) February 10, 2021

Keduanya, sama-sama menggunakan biaya dari APBN.

“Jika ORBA 1.0 gunakan ABRI untuk merepresi para pengeritik pemerintah, ORBA 2.0 gunakan BuzzeRP tuk bunuh karakter para pengeritik rezim,” tegasnya.

“Tapi 2 jenis ORBA ini sama-sama buruk,” ucap Adhie Massardi.

Sebelumnya, Adhie juga mengurai bahwa setiap prestasi yang diukir pemerintah pasti akan dikenang oleh rakyatnya. Begitu juga jika pemerintahan tersebut tidak memiliki keberhasilan, maka ingatan buruk yang akan disimpan publik.

Dikenang sebagai Rezim BuzzeRP

Sebelumnya Rizal Ramli khawatir Pemerintahan Jokowi hanya akan dikenang sebagai rezim BuzzerRP.

“Akhirnya hanya akan dikenang sebagai ‘Rezim BuzzeRP’,” ujar Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, hal tersebut terjadi dikarenakan perekonomian dikelola secara ugal-ugalan. Kemudian, saat perekonomian mengalami kegagalan, Pemerintahan Jokowi akan menutupinya dengan BuzzeRP.

Rizal Ramli pun merasa sangat ironis terhadap kondisi yang ada di negeri ini.

“Yang kelola ekonomi secara ugal-ugalan, dan menutupinya dengan sewa BuzzeRP. What an irony?” pungkas Rizal Ramli.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *