Survei Membuktikan Mayoritas Warga Jakarta Puas atas Kinerja Anies

Anies Baswedan. (Foto detikcom)
banner 400x400

Jakarta, hajinews.id – Warga Jakarta menilai puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini. Publik bahkan menginginkan agar Anies maju kembali sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI selanjutnya.

Hal ini berdasarkan hasil survei dan temuan Media Survei Nasional (Median). Survei ini disampaikan dalam rilis bertajuk “Persaingan Ketat Kursi Gubernur DKI” yang dilansir dari mediaindonesia pada Senin (15/2).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman memaparkan sebanyak 52,5% responden menyatakan puas dengan kinerja Anies Baswedan saat ini yang memimpin Provinsi DKI ini. Sementara itu, sebanyak 32,5% mengungkapkan tidak puas dan 2,5% sangat tidak puas dengan kinerja Anies. Adapun koresponden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebanyak 15%.

“Evaluasi kinerja pemerintahan DKI, kami tanyakan seberapa puas kinerja Anies saat ini. Orang yang puas 52,5%, total tidak puas ada 32,5% tidak tau/tidak menjawab 15,0%. Untuk itu, kita bisa melihat melalui elektabilitas Anies sebesar 45% kemudian kita badingkan dengan tingkat kepuasan 52,5%,” papar Ade, Senin (15/2).

Adapun faktor keberhasilan kinerja Anies sebesar 41,0%. Dapat dilihat dari 5 besar indikator di antaranya, program bantuan sosial covid-19 sebesar 7,8%, pembangunan infrastruktur meningkat 6,0%, transportasi umum rapih 3,8%, penataan kota Jakarta 3,5%, dan pendidikan gratis 2,5%.

Kemudian, untuk kekurangan kinerja mencapai 41,5%. 5 besar indikator kekurangan ini terdiri dari ekonomi dan pengangguran 8,0%, penanganan covid-19 5,8%, banjir 5,3%, BLT/Bansos yang kurang merata penyalurannya 5,0%, dan kurang tegas 2,5%.

Dari hasil survei ini pun memperlihatkan, sebanyak 48% responden menginginkan Anies maju kembali sebagai gubernur di Pilgub DKI selanjutnya. Adapun koresponden yang menginginkan gubernur DKI Jakarta diganti dengan tokoh lain sebanyak 38%.

Sebagai informasi, survei ini dilaksanakan pada 31 Januari hingga 3 Februari 2021 ini. Menggunakan metode face to face interview yang tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hasil survey ini menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *