Ada Vaksin, Tak Berarti Virus Covid-19 Lenyap

foto* Pikiran Rakyat

HajinewsVaksinasi Virus Corona (Covid-19) akan segera dilakukan pemerintah, kendati demikian bukan berarti kasus Covid-19 akan lenyap. Hal ini dikarenakan vaksin Covid-19 tidak bisa menjadi satu-satunya jalan untuk mengakhiri Pandemi yang telah berjalan selama setahun.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hadirnya vaksin tak berarti nol kasus covid-19. Setiap orang tetap harus melakukan protokol kesehatan yakni pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi. Salah. Tetap masih pandemi,” kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PP Peralmuni) Profesor Iris Rengganis dilansir cnbcIndonesia, Minggu (27/12).

Lebih jelas Iris memaparkan, vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin yang masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum di vaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja.

 

Bagaimana pandemi covid-19 berakhir?

Berdasarkan teori, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90%.
Sementara menurut Iris, cakupan vaksin ini di Indonesia baru bisa dicapai setelah beberapa waktu.

“Sesuai rekomendasi harus 70 persen, berarti di Indonesia dengan 280 juta penduduk perlu sekitar 160-170 yang divaksin. Atau setidaknya 50 persen saja itu 140 juta orang. Butuh waktu yang lama,” kata Iris.

Sayangnya Iris juga belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar seluruh masyarakat dapat menerima vaksin. Oleh karena itu, Iris menyarankan agar setiap orang tetap taat pada protokol kesehatan hingga pandemi dinyatakan benar-benar berakhir.

“Tetap harus 3M, cuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak minimal 1,5 meter, dan menjaga jarak,” tegasnya.

Cakupan vaksin di tiap negara berbeda-beda tergantung kemampuan ekonomi nagaranya. Melihat resesi yang melanda, di negara miskin dan berkembang, virus akan berlangsung lama dan lebih buruknya mungkin akan kembali ke skenario awal.

Indonesia sedang mengalami resesi ekonomi pun adalah negara berkembang. Butuh waktu seberapa lama untuk bebas dari virus corona? Atau kah, harus kembali ke skenario awal? *Ingeu-dsb

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar