Bahwa ketika saya melakukan sesuatu, termasuk dalam dukungan politik, saya tidak melakukannya dengan setengah hati. Tapi dengan hati nurani dan keyakinan yang tinggi. Melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi saja saya sepenuh hati. Apalagi hal ini berkaitan dengan urusan umat, bangsa dan negara bahkan dunia.
Selanjutnya saya sampaikan bahwa memang ada perbedaan mendasar antara cara pandang anda dan saya dalam melihat makna kemenangan. Ukuran anda dengan kemenangan ini sempit, hanya dengan kekuasaan. Bagi saya kemenangan tidak sekedar kekuasaan. Selain karena kuasa Allahlah yang akan menentukan kekeluargaan (Maalikal mulk), juga bagi saya itu hanyalah bonus. Fir’aun, Tsamud, Aad, dan banyak yang lain juga pernah diberi kekuasaan. Tapi saya yakin mereka adalah “the losers” (orang-orang kalah).
Dia kembali melanjutkan pertanyaannya: “lalu kemenangan dalam pandangan anda apa?”
Jawaban saya: kemenangan itu selama dalam batasan-batasan dunia tidak pada hasil akhir. Semua yang masih termaknai dengan pemaknaan dunia itu bagian dari proses. Hasil akhir untuk semua kemenangan bagi saya adalah akhirat.
Karenanya kemenangan pada tataran dunianya bukan sekedar di akhirnya. Karena sekali lagi itu bukan akhir. Tapi masih bagian dari “proses-proses” yang terjadi. Yang menentukan kemenangan di sini adalah proses-proses itu benar, baik secara legal (hukum) maupun secara etika (moral). Dan tentunya dilalui dengan sepenuh hati (yakin) dan kesungguhan. Selebihnya itu ada pada ketentuan Allah SWT.
Lalu saya menguatkan bahwa proses yang benar dan dijalani secara sungguh-sungguh itu merupakan kemenangan. Sebaliknya kami yakin bahwa mereka yang melakukan proses-proses salah, termasuk melanggar etika berat, serta melakukan berbagai manipulasi maka kalaupun akhirnya diberikan kekuasaan, itu bukan kemenangan. Justeru itu adalah kekalahan dan jalan kehancuran.
Saya akhirnya ingatkan bahwa mereka yang secara sadar ikut terlibat dalam proses-proses yang salah dan manipulatif itu menjadi bagian. Dan pastinya kelak akan ada pertanggung jawaban akan disampaikan dihadapan rakyat dan Allah SWT.
Semoga Allah menjaga kita dan memudahkan jalan bagi proses-proses yang benar dan bertujuan untuk kemaslahan bagi semua. Aminkan aja dulu!
New York, 23 Januari 2024