Islamophobia: Fakta, Faktor & Solusi- 02

Islamophobia
Islamophobia
banner 400x400

Contoh yang ingin saya sampaikan kali ini adalah seorang Pendeta Kristen yang bernama Pastor Jones dari Florida. Pendeta ini lebih dikenal dengan “the burning Qur’an pastor” atau Pendeta pembakar Al-Qur’an. Pendeta ini pernah ingin membakar Al-Qur’an karena asumsinya Al-Qur’an adalah sumber Syariah, hukum yang barbarik dan anti Amerika.

Setelah menjadi pendeta yang bangkrut, konon jamaahnya hanya sekitar 50-an orang, dia kemudian mengakui bahwa dia yang sangat anti Al-Qur’an itu tidak pernah sama sekali membaca Al-Qur’an. Bahkan belum pernah sama sekali bertemu dan berkomunikasi dengan orang Islam. Dia adalah personifikasi Islamophobia (ketakutan dan kemarahan) yang disebabkan oleh ketidak tahuan tentang Islam.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Contoh lain Islamophobia yang pernah saya temukan langsung adalah ketika Komunitas Muslim Sheepshead Bay Brooklyn New York ingin mendirikan Masjid di sebuah daerah yang banyak Komunitas Yahudi. Saya masih ingat, rumah yang akan dijadikan Masjid itu didemo oleh mereka yang anti Islam hampir setiap hari. Hal ini dijadikan kesempatan bagi beberapa politisi yang anti Islam untuk menjadi gandengan kepentingan.

Suatu hari diadakan demo oleh mereka yang anti proyek masjid. Lalu Komunitas Muslim mengadakan “counter rally” atau demo tandingan. Saya diundang hadir untuk orasi di demo tandingan Komunitas Muslim itu. Sebelum gabung dengan komunitas Muslim, saya sengaja mendatangi pendemo anti Masjid (anti Islam) itu. Mereka mungkin tidak tahu kalau saya adalah Muslim. Karena wajah dan pakaian saya ketika itu tidak seperti apa yang mereka asumsikan sebagai Muslim. Di antara pendemo anti Islam itu ada seseorang yang membawa spanduk dengan tulisan: “Shariah” yang dikelilingi gambar tetesan darah.

Melihat itu saya mendekatinya dan bertanya: “do you know what that word means?” (Tahukah anda apa arti kata itu?). Maksud saya tahukah dia arti kata syariah? Dia hanya kebingungan dan tidak menjawab. Saya kemudian tanya: “had you ever read Qur’an and had you met any Muslim?). Dia hanya mengangguk.

Dari dua contoh di atas jelaslah bahwa salah satu faktor Islamophobia itu adalah ketidak tahuan atau kebodohan (ignorance). Dan lebih buruk lagi seringkali kebodohan itu dibangun di atas berbagai asumsi-asumsi (pre-assumptions) yang seolah menjadi kebenaran mutlak. Asumsi-asumsi yang seolah kebenaran itu menjadi landasan kesimpulan yang mengantarkan mereka kepada perasaan takut (fear) dan benci (hate) yang tidak berdasar.

Di Amerika kebodohan inilah yang seringkali dipakai oleh para pemangku kepentingan untuk meraup dukungan demi meraih kepentingannya. Sentimen anti Islam dan ketakutan kepada Islam dan pemeluknya seringkali dipakai oleh para pemburu kepentingan politik di musim-musim politik. Hal yang akan saya elaborasi pada lanjutan tulisan yang akan datang… insyaAllah!

Astoria NY, 9 Juni 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *