Ustadz Adi Hidayat: Ini Cara Melunakkan Hati Yang Keras, Jangan Berdebat Saat Marah

Cara Melunakkan Hati Yang Keras
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSimak cara melunakkan hati yang keras menurut Ustadz Adi Hidayat.

Sebagai manusia, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun anggota keluarga, orang tua, anak-anak bahkan orang-orang terkasih yang pernah melakukan kesalahan seringkali tidak menyadari kesalahan tersebut.

Hal ini seringkali menimbulkan kontroversi ketika kita memberikan nasehat.

Hati yang keras terkadang membuat seseorang menjadi keras kepala dan tidak menuruti nasehat orang lain.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara menghadapi situasi ini dalam salah satu ceramahnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, situasi ini hendaknya kita pahami secara bijak.

Daripada marah-marah, lebih baik menyikapi hati yang keras dengan hati yang lembut.

Ia pun mencontohkan saat seorang anak yang sudah dewasa kemudian berselisih dengan ibunya yang sudah tua.

“Kalau ada anak-anak rewel, bayi rewel, apa ibu bentak? ‘diam kamu’, tidak, yang keluar apa? ‘sayang’, dipeluk dan sebagainya,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari youtube channelnya.

“Nah ada kondisi itu yang diisyaratkan dalam Al-Quran, kadang (keadaan) dibalik supaya kita punya kesempatan berbakti kepada orangtua yang telah merawat dari kecil. Ada kondisi orangtua yang kembali pada sifat anak itu,” kata dia.

Diibaratkan, orangtua seolah bersikap kembali seperti anak-anak saat sudah lansia.

Menghadapi ini, seorang anak seharusnya bisa bersabar dan memberi pemahaman dengan penuh kelembutan.

Dalam Surah Al-Ahqaf ayat 15 dituliskan:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi iḥsānā, ḥamalat-hu ummuhụ kurhaw wa waḍa’at-hu kurhā, wa ḥamluhụ wa fiṣāluhụ ṡalāṡụna syahrā, ḥattā iżā balaga asyuddahụ wa balaga arba’īna sanatang qāla rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn

 “Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

Apabila terdapat perdebatan dalam memberi pemahaman, kata Ustadz Adi Hidayat cara paling bijak ialah dengan mengingatkan diri sendiri.

Misalnya ketika hendak mengingatkan untuk salat.

“Mah menurut mama gimana kalau suatu saat aku dipanggil sama Allah? ‘eh jangan bicara gitu dulu’, iya tapi kan harus siap juga. Doakan ya mah supaya aku rajin salat, semua yang ada di dunia berkah sifatnya,” kata dia.

“‘Malu mah ini ada motor belum pernah dipakai ke masjid’ masuk dari kita pribadi dulu. Biasanya kalau sudah seperti itu maka seketika langsung jadi cermin,” paparnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, dengan mengingatkan diri sendiri seringkali menjadi cermin bagi orang-orang di sekitarnya.

“Biasanya kalau sudah seperti itu maka seketika langsung jadi cermin yang menyadarkan dan tanpa diminta, langsung diperbaiki,” paparnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *