Istighfar Bisa Sembuhkan Masalah Kejiwaan, Benarkah?

Istighfar Bisa Sembuhkan Masalah Kejiwaan
Istighfar Bisa Sembuhkan Masalah Kejiwaan
banner 678x960

Hajinews.co.idTindakan mengakui kesalahan atau istighfar dalam Islam dikatakan mengobati masalah kejiwaan. Ada keterkaitan antara psikologi modern dengan hadis Nabi tentang keutamaan istighfar.

Disampaikan oleh dr Nadiah Thayyarah dalam Mausu’ah al-I’jaz al-Qur’ani. Dalam buku setebal 895 halaman yang terbit di terbitan Indonesia berjudul “Pintar Sains dalam Al-Qur’an itu”, penulis memaparkan bab tentang istighfar yang dapat menyembuhkan masalah kejiwaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Firman Allah SWT yang dijadikan landasan dalam mengulas perkara ini adalah Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 135.

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٣٥

Artinya: “Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).”

Kemudian, hadits nabi bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud)

Para ahli jiwa menyebut orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan tekanan batin sejak kanak-kanak. Bisa juga karena peristiwa traumatik yang mereka alami. Begitu beranjak dewasa, perasaan tertekan ini semakin membesar yang pada akhirnya menyebabkan komplikasi kejiwaan.

dr Nadiah kemudian memaparkan pendapat para ilmuwan yang menyimpulkan bahwa tindakan mengakui kesalahan di hadapan orang lain biasanya bisa menjernihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit. Dalam kedokteran modern istilah itu disebut psychoanalysis.

“Ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadits nabi yang berbicara tentang istighfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Ini merupakan mukjizat nabawi di bidang ilmu kejiwaan,” kata dr Nadiah.

Ia lantas menyimpulkan tindakan mengakui kesalahan dan dosa di hadapan Allah SWT akan melahirkan ketenangan batin.

“Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan batin sehingga ia tidak lagi merasa bersalah dan berdosa,” pungkasnya.

Bacaan Istighfar

Bacaan istighfar yang paling umum sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits nabi adalah dengan lafaz,

أَسْتَغْفِرُ الله

Astaghfirullah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

Rasulullah SAW setiap harinya melakukan istighfar 100 kali. Hal ini dikatakan dalam sebuah hadits yang termuat dalam kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha.

Dari al-Gharr al-Muzanny RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya hatiku telah lalai, aku beristighfar dalam sehari sebanyak seratus kali.” (Shahih Muslim)

Dalam kitab Sunan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah terdapat bacaan istighfar 100 kali yang dilakukan Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia menyebut telah menghitung doa Rasulullah SAW dalam suatu majelis, beliau membaca bacaan istighfar ini sebanyak 100 kali,

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Raabbighfir lii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim

Artinya: “Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih.”

Imam Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan.

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *