Hikmah Malam: Bagaimana Kondisi Manusia Saat di Padang Mahsyar?

Kondisi Manusia Saat di Padang Mahsyar
ilustrasi: Padang Mahsyar
banner 678x960

Hajinews.co.idNantinya, seluruh umat dari zaman Nabi Adam akan berkumpul di Padang Mahsyar dan diminta pertanggungjawaban di dunia semasa hidupnya. Ayat 68-69 Surat Az Zumar menjelaskan tentang hal ini: 

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).” (QS Az Zumar: 68)

وَاَشْرَقَتِ الْاَرْضُ بِنُوْرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتٰبُ وَجِايْۤءَ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ٦٩

Artinya: “Bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya Tuhannya, buku (catatan amal) diberikan (kepada setiap orang), para nabi dan para saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil dan mereka tidak dizalimi.” (QS Az Zumar: 69)

Menukil buku Sang Pengatur Kehidupan susunan Risa Anggraini, ketika di Padang Mahsyar Rasulullah SAW akan menjadi orang yang paling sibuk. Menurut hadits dari Abu Hurairah RA dan Hudzaifah RA, masing-masing manusia mendatangi nabi mereka untuk meminta syafaat masuk surga tetapi nabi-nabi tersebut melimpahkannya pada nabi yang lain dan pelimpahannya berujun pada Rasulullah SAW.

Keadaan di Padang Mahsyar sangat mencekam. Karena masing-masing dari manusia itu mempertanggungjawabkan hal yang pernah mereka lakukan di dunia semasa hidupnya sebagaimana diterangkan dalam surah Yunus ayat 30,

هُنَالِكَ تَبْلُوا۟ كُلُّ نَفْسٍ مَّآ أَسْلَفَتْ ۚ وَرُدُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوْلَىٰهُمُ ٱلْحَقِّ ۖ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ

Artinya: “Di tempat itu (Padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.”

Selain pertanggungjawaban amal dan perbuatan, ada beberapa peristiwa lainnya yang terjadi di Padang Mahsyar. Seperti apa? Simak bahasannya berikut ini.

Keadaan Manusia saat Dikumpulkan di Padang Mahsyar

  1. Didekatkannya Matahari ke Kepala

Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat terbitan Tim Gema Insani, salah satu peristiwa yang terjadi di Padang Mahsyar kelak adalah didekatkannya matahari ke kepala manusia. Ini menyebabkan peluh keluar dari tubuh mereka dan menyiksa manusia sesuai dengan dosa yang dikerjakan ketika hidup.

Rasulullah SAW bersabda, “Manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal masing-masing (dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai di kedua mata kakinya. Ada yang sampai di kedua betisnya. Ada pula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksa.” Perawi hadits berkata, ‘Rasulullah SAW menunjuk dengan tangannya ke mulutnya’.” (HR Muslim)

Dalam redaksi lainnya disebutkan pula terkait keringat yang membanjiri manusia ini. Dari Abu Hurairah ia berkata Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya manusia itu pada hari kiamat akan membajiri bumi selebar tujuh puluh depa dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka.” (HR Muslim)

  1. Telanjang Bulat

Selain tersiksa dengan jarak matahari yang dekat dengan kepala, manusia di Padang Mahsyar berkumpul dalam keadaan telanjang bulat tanpa pakaian sehelai pun. Diterangkan dalam Al Yawm al Akhir fi al Qur’an al Azhim wa al Sunnah al Muthahharah karya Abdu Muhsin al-Muthairi yang diterjemahkan Zaenal Arifin, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits dari Aisyah RA.

“Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat dan tidak bersunat,” Aku (Aisyah RA) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?” Beliau bersabda, “Di sana keadaannya sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat.” (HR Muslim)

Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 104 yang berisi tentang keadaan manusia pada akhir akhir ketika ditempatkan di Padang Mahsyar.

يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ

Artinya: “(Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya.”

  1. Waktu yang Terasa Lama

Di Padang Mahsyar, manusia akan mengalami penantian panjang atau waktu yang sangat lama. Satu hari di sana setara dengan seribu tahun di dunia.

Al-Hafidh Ibnu katsir mengatakan, “Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa mereka kelak akan berdiri selama tujuh puluh tahun dalam keadaan tidak berbicara sedikitpun. Ada yang mengatakan mereka berdiri selama tiga ratus tahun. Ada lagi yang mengatakan mereka berdiri selama empat ribu tahun, setelah itu baru diputuskan perkara mereka seukuran sepuluh ribu tahun.”

  1. Lupa dengan Keluarga

Saking mencekamnya keadaan di Padang Mahsyar, manusia satu sama lain tidak mengenal keluarga, nasab, hingga keturunannya. Mereka sibuk memikirkan diri masing-masing.

Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 33,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun!”

  1. Manusia Terpilih Diberi Perlindungan Allah SWT

Allah SWT memberi perlindungan terhadap manusia-manusia terpilih. Dijelaskan dalam buku Bebas Tes Neraka atau Surga karya Muh Akbar Nasrullah terkait hal ini diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW,

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tujuh golongan itu antara lain ialah:

  • Pemimpin adil
  • Pemuda yang tumbuh besar beribadah kepada Allah SWT
  • Orang yang hatinya terpaut pada masjid
  • Dua orang yang saling mencintai karena Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya
  • Laki-laki yang diajak berzina oleh perempuan cantik rupawan namun berkata, “Sungguh aku takut kepada Allah,”
  • Orang yang bersedekah dan merahasiakannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang ia infakkan
  • Orang yang berzikir kepada Allah SWT di waktu sunyi sampai berlinang air mata
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *