PKS Respons Ahmad Ali soal Anies-Sohibul: Ceruk Sama tapi Solid dan Kokoh

PKS Respons Ahmad Ali soal Anies-Sohibul: Ceruk Sama tapi Solid dan Kokoh (foto istimewa)
banner 678x960

Hajinews.co.id — Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera merespons pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali (Mad Ali) yang menyebut pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman memiliki ceruk pemilih sama jika maju Pilgub DKI Jakarta. Mardani mengatakan meskipun ceruknya sama, PKS punya kader militan.

“Ceruk sama tapi solid dan kokoh. PKS punya kader militan. Jakarta Barat dan Jakarta Timur suara PKS di Pileg 2024 naik,” kata Mardani Ali, Ahad (14/7/2024).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mardani mengatakan Anies memiliki basis kuat di Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Selain itu, Mardani menyebut PKS memiliki kader yang siap bergerak.

“Mas Anies juga punya basis kuat di Jakbar dan Jaktim. PKS tetap yakin dengan pasangan AMAN. Plus kader sebagai bergerak degan orkestrasi yang tekun memasarkan AMAN,” ucapnya.

Kemudian, soal image Anies yang disematkan intoleran pada Pilkada 2017, PKS menyampaikan Anies telah membuktikan bahwa dia toleran kepada semua agama.

“Terbukti 5 tahun di DKI Mas Anies bukan hanya toleran tapi juga menjadi kesayangan semua pemeluk agama di Jakarta,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali menyebut duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman yang diusulkan PKS di Pilgub Jakarta 2024 memiliki ceruk pemilih sama yang disebutnya kalangan Islam konservatif atau sayap kanan. Ali pun mengungkit politik identitas yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

“Anies tidak memiliki partai, nah saya berharap kemudian tidak mengikuti arus keinginan pemilik-pemilik partai tapi dia lebih pada concern melihat jangka waktu ke depannya,” kata Ali saat dihubungi, Minggu (14/7/2024).

Ali menyebut peristiwa Pilgub DKI 2017 ketika Anies dianggap tak toleran masih membekas di benaknya. Ia mengatakan saat itu Anies dalam posisi terjebak dengan kepentingan partai.

“Peristiwa politik 2017 sampai hari ini masih membekas, saya pun orang yang mengenal Anies jadi kaget ketika tiba-tiba Anies itu disematkan menjadi orang yang sangat tidak atau orang intoleran karena saya mengenal Anies secara baik sejak dulu,” ujar Ali.

“Tapi kemudian dia ketika pas di DKI kemudian dia tersematkan dengan hal itu (intoleransi), dengan tuduhan-tuduhan yang menurut saya jauh dari fakta. Karena apa, karena terjebak. Nah, saya khawatir kemudian Anies yang pemilihnya ceruknya Islam cenderung kanan dan juga berpasangan yang sama ceruknya,” tambahnya.

Menurut Ali, karakteristik pemilih yang sama tak akan menguntungkan elektoral Anies di Pilkada Jakarta. Ia mengusulkan Anies dipasangkan dengan sosok dikenal dengan ideologi nasionalis.

“Pertama, tidak menguntungkan secara elektoral. Kedua, juga akan berpotensi terjadi seperti 2017. Itu hal yang mengkhawatirkan saya. Jadi tidak pada (memaksakan), tapi lebih pada saya mau Jakarta itu pemilu itu kualitas demokrasinya semakin lebih baik,” kata dia.

sumber: detikcom

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *