Hikmah Siang: 4 Kenikmatan dalam Ujian

Hikmah Siang: 4 Kenikmatan dalam Ujian (foto istimewa)

Hajinews.co.id— Para ulama memaparkan, orang yang ditahan hukumannya adalah orang munafik. Allah menahan hukumannya di dunia supaya dia dapat menunaikan hukuman atas seluruh dosa yang dilakukannya di hari kiamat. Dan itu adalah ujian bagiannya.

Diriwayatkan dari Umar r.a bahwasannya dia banyak bersyukur atas ujian yang menimpanya dan ketika dia ditanya tentang hal tersebut dia menjawab, “Tidaklah aku ditimpa suatu ujian kecuali Allah telah memberikan kepadaku di dalam ujian tersebut empat kenikmatan: Sesungguhnya ujian itu tidak terjadi pada agamaku, ujian yang aku dapatkan tidak lebih besar dari ujian itu, aku tetap bisa bersikap ridha dan sabar, dan aku berharap pahala atas ujian tersebut.”

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Urwah Ibn Zubair rahimahullah terkena penyakit di kakinya, dan para dokter memvonis untuk mengamputasinya. Dia hanya mengatakan, “ Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu. Jika Engkau mengambil sesuatu pasti Engkau telah menyisakan yang lainnya, dan jika memberikan ujian pasti Engkau telah mengampuni dosa.”

“Keesokan harinya seekor keledai mendepak putranya yang bernama Muhammad sampai meninggal dunia saat itu juga. Dia merupakan putra kesayangan dan masih belia. Hingga akhirnya kabar itu sampai kepadanya. Namun ia hanya mengatakan seperti perkataan yang pertama.

Ketika ditanya tentang hal tersebut ia hanya berkata, “Sesungguhnya aku memiliki empat anggota badan lalu Allah mengambil satu anggota itu dariku dan menyisakan tiga anggota lainnya untukku. Aku juga memiliki tujuh orang anak, lalu Allah mengambil satu orang anakku dan menyisakan enam anak lainnya untukku.

“Allah juga sudah mengampuni seluruh dosa yang pernah aku lakukan selama hidupku, Kemudian sekarang dia memberikan ujian kepadaku sebagaimana yang kalian ketahui. Apakah tidak boleh aku memuji Allah atas semua itu?”

Janganlah Anda lupa untuk mencari pahala dalam sebuah ujian, dan tidak ada jalan untuk mencapainya kecuali dengan kesabaran. []

Sumber : Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah/Ahmad Abduh ‘Iwadh/Salamadani/2012

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *