Nabi SAW Melarang Anak Kecil Keluar Rumah Ketika Maghrib, Inilah Alasannya

Nabi SAW Melarang Anak Kecil Keluar Rumah Ketika Maghrib
Maghrib

Hajinews.co.idAda anjuran dalam Islam bahwa anak tidak boleh keluar rumah pada maghrib tiba. Masyarakat Jawa kuno juga melarang anak-anaknya keluar rumah pada petang hari karena takut akan gangguan setan.

Ternyata jauh sekali, Rasulullah SAW berpesan agar orang tua tidak melepaskan anaknya di sore hari, jika sudah petang.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ

Artinya: “Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran.” (HR Bukhari dan Muslim)

Alasan Tidak Boleh Keluar Rumah saat Maghrib

Alasan anak-anak tidak boleh keluar rumah saat Maghrib adalah karena waktu tersebut merupakan waktu setan berkeliaran dan berpencar.

Selain itu, saat memasuki waktu magrib Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk menjaga bayi-bayi. Dijelaskan dalam Sahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

Artinya: “Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi-bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu. Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup.”

Dalam ajaran Islam, waktu Maghrib merupakan waktu setan datang bersamaan dengan datangnya kegelapan. Pada waktu tersebut, setan dan jin mulai menyebar mencari tempat tinggal dan tempat berlindung.

Jumlah setan yang menyebar tak ada yang tahu selain Allah SWT. Setan-setan juga melarikan diri dari setan lain yang memiliki kekuatan lebih besar.

Pergerakan setan sangatlah cepat, melebihi kecepatan manusia. Para setan akan mencari perlindungan di dalam wadah kosong, rumah kosong, dan ada juga yang berlindung di antara orang-orang yang duduk di luar rumah saat waktu Maghrib.

Oleh sebab itu, maka usahakan jika waktu maghrib kita tetap berada di dalam rumah.

Rasulullah SAW juga menganjurkan kaum muslimin untuk menutup pintu rumah ketika Maghrib tiba. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdillah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika masuk awal malam – atau beliau mengatakan:’ jika kalian memasuki waktu sore maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Ibnu Abdilbarra melalui Al Istidzkar, menerangkan bahwa anjuran menutup pintu-pintu rumah pada waktu Maghrib dimaksudkan sebagai upaya menjaga diri dari gangguan setan dan jin.

Membaca basmalah sebelum masuk ke rumah, sama halnya dengan menghalangi setan untuk tidak masuk. Saat yang bersamaan, setan berkata tidak ada tempat untuknya bermalam seperti yang dijelaskan oleh Imam Nawawi.

Penjelasan Ilmiah tentang Tidak Boleh Keluar Rumah saat Magrib

Dikutip dari buku The Science Of Shalat oleh Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, menjelang waktu Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya warna merah.

Cahaya sendiri adalah gelombang elektromagnetik (EM) yang mempunyai spektrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap spektrum warna mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Menjelang waktu Maghrib spektrum warna alam menjadi merah. Warna merah ini memiliki frekuensi yang sama dengan iblis dan jin.

Warna frekuensi alam yang sama ini, membuat para jin dan iblis memiliki tenaga yang sangat kuat.

Sementara bagi manusia, frekuensi warna alam yang terjadi akan saling tumpang tindih antara peralihan terang ke gelap. Hal ini membuat penglihatan justru menjadi kurang fokus dan kabur.

Doa Berlindung dari Godaan Setan

Supaya kita bisa terhindar dari godaan setan, ada beberapa doa yang dipanjatkan. Berikut adalah doa untuk berlindung dari godaan setan:

  1. Ucapan Audzubillah

Mengucap kalimat Audzubillah, bisa dijadikan doa mengusir setan dari rumah.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِ

A’uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

  1. Ayat Kursi

Ayat kursi adalah doa untuk melindungi diri dari setan dan melindungi harta kita. Ayat ini ada dalam Surat Al Baqarah.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.”

  1. Surat Al Falaq

Salah satu surat yang bisa melindungi dari setan adalah surat Al Falaq. Surat ini bisa dibaca setiap hari, termasuk saat masuk waktu Maghrib.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Latin: qul a’ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.’”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *