Kultum 507: Ikut dan Biarkan Maksiat Berakibat Fatal

Ikut dan Biarkan Maksiat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Seorang Mufti dari India bernama Abdur Rahiim Lajpuri memperingatkan hukuman berat bagi mereka yang tidak memerintahkan orang untuk melakukan perbuatan baik dan tidak mencegah mereka dari melakukan perbuatan jahat dan membangkang. Mufti mengutip firman Allah dari dalam Al-Qur’an,

وَاتَّقُوۡا فِتۡنَةً لَّا تُصِيۡبَنَّ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا

مِنۡكُمۡ خَآصَّةً‌ ۚ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ

شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‏

Artinya:

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya (QS. Al-Anfal, ayat 25).

Mufti menjelaskan bahwa ayat ini dijelaskan dalam Tafsir al-Ma’ariful-Qur’an sebagai berikut. Hadhrat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Allah telah memerintahkan umat Islam untuk mencegah kemaksiatan dan kemaksiatan di kota dan desa mereka (umat NabiMuhammad). Selain itu, tidak mencegah tindakan tersebut, meskipun memiliki kekuatan untuk melakukannya, pasti akan mengakibatkan hukuman yang berat bagi semua orang, baik itu orang yang shaleh maupun orang yang tidak bermoral.

Imam Baghawi telah mencatat bahwa dalam Syari’ah-Al-Sunnah dan Maalim muncul narasi. Hadhrat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dan Aisyah Siddiqah Radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, “Allah tidak mengirimkan hukuman-Nya kepada semua orang atas dosa sekelompok orang maksiat tertentu ketika Dia melihat orang-orang shaleh mencegah pelaku kesalahan dari aktivitas mereka. Jika mereka tidak mencegahnya, maka Allah pasti akan mengirim dan menyebarkan azab-Nya” (Ma’ariful Qur’an, Vol. 4. hlm. 212).

Shahabi, Hadhrat Hudhaifah Radhiyallahu ‘anhu, telah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Aku bersumpah demi Allah, Dzat yang ada di tangan-Nya hidupku, terus memerintahkan dan membimbing orang menuju perbuatan baik dan mencegah orang dari perbuatan maksiat dan dosa. Jika tidak, Allah Yang Maha kuasa pasti akan mengirimkan hukuman-Nya yang berat kepadamu. Jika kemudian Anda berpaling kepada Allah dan berdoa doa Anda tidak akan diterima (Mishkat Sharif, hlm.436. Bab Amr-Bil-Maruf).

Deklarasi Perang oleh Allah atas Kemerosotan dan Penghinaan Orang Alim dan Ulama Sejati dan Tindakan merendahkan dan menghina ulama Islam yang benar, yang saleh dan berbudi luhur, segera mengundang murka Allah. Diriwayatkan dalam salah satu Hadits Ilahi [Hadits-e-Qudsi] bahwa Allah telah memperingatkan umat dengan cara berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى

قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ

بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ

أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ

عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ،

فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ

بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي

يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا،

وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي

لأُعِيْذَنَّهُ (رواه البخاري)

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhya Allah ta’ala berfirman: Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi” (HR. Bukhari).

Bisa dipahami bahwa Allah pasti datang membantu orang-orang yang takut kepada Allah dilecehkan atau dijadikan sasaran hinaan dan cemoohan. Lebih lanjut dilaporkan bahwa Allah menjadi marah dan menyatakan perang terhadap mereka yang melakukan kejahatan keji terhadap kekuasaan-Nya, dengan menghina dan menyakiti hamba-hamba-Nya yang saleh, dan ketika ada transaksi di mana bunga dibebankan pada hamba-Nya.

Maulana Ashraf Ali Thanwi Rahmatullah Alaihi telah meriwayatkan Hadits-e-Qudsi dari Tafsir-e-Mazhari, di mana Allah berfirman, “Aku akan marah atas hinaan dan hinaan terhadapa hamba-hambaku yang saleh, seperti bagaimana singa menjadi marah ketika anaknya dilecehkan”. Peratikan,b anyak kota dan negara telah binasa karena perlakuan buruk mereka terhadap orang-orang saleh tertentu.

Jika kita lihat kehidupan seitar kita, kita saksikan bahwa semua kejahatan ini ada di antara kita hari ini. Kita tahu betul betapa pentingnya bimbingan Ulama yang kita lekatkan pada lemahnya iman kita kepada Allah dan dalam mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagian besar dari kita memiliki pengetahuan tentang agama tetapi menunjukkan lemahnya iman kita dan kurangnya pengetahuan atas hal itu. Sikap kita adalah “semakin sedikit kita berbicara tentang kepatuhan kita pada cara hidup Islami hari ini”. Allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat dan menambah iman kita, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                             —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *