Bolehkah Membaca Ayat Kursi Saat Berziarah Ke Kuburan? Berikut Penjelasannya

Membaca Ayat Kursi Saat Berziarah Ke Kuburan
Ayat Kursi
banner 400x400

Hajinews.co.idAyat Kursi merupakan salah satu amalan yang sering dilakukan umat Islam, termasuk saat berziarah ke makam. Apa hukum membaca ayat Kursi saat ziarah kubur?

Ayat Kursi merupakan ayat dari Surat Baqarah ayat 255. Ayat Kursi juga merupakan salah satu ayat yang paling banyak dibaca dan mempunyai banyak keutamaan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ayat kursi merupakan ayat yang terbesar dan terpenting, hal ini tertuang dalam hadits Rasulullah (s).

Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Mundzir, Ayat Azhimah (agung) apa yang sudah kamu hafal?” Dia menjawab, “Allah dan rasul-Nya yang paling mengetahui.” Beliau bersabda, “Ketahuilah, bahwa Ayat Azhumah adalah allahu laa ilaaha illa huwwal hayyul qayyum.” Rasulullah SAW mengulanginya sebanyak tiga kali.

Bolehkah Membaca Ayat Kursi saat Ziarah Kubur?

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an ketika ziarah kubur menjadi cara untuk mengirimkan doa kepada mayit.

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang melintas sejumlah kuburan, kemudian membaca, qulhuwallahu ahad, sebanyak 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang yang sudah meninggal, maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang telah meninggal.”

Imam Ahmad bin Hanbal berpesan, “Jika kalian memasuki komplek pekuburan, maka bacalah surat al-Fatihah, surat al-Falaq, surat an-Nas, dan surat al-Ikhlas. Kemudian, kalian khususkan pahalanya untuk para ahli kubur. Sebab, kebaikan itu sampai kepada mereka.”

Ibnu Taimiyah membolehkan kiriman pahala kepada mayit. Hal itu seperti yang disebutkan dalam salah satu fatwanya.

إنَّهُ يَجُوزُ إهْدَاءُ ثَوَابِ الْعِبَادَاتِ الْمَالِيَّةِ، وَالْبَدَنِيَّةِ إلَى مَوْتَى الْمُسْلِمِينَ. كَمَا هُوَ مَذْهَبُ أَحْمَدَ، وَأَبِي حَنِيفَةَ، وَطَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِ مَالِكٍ، وَالشَّافِعِيِّ. فَإِذَا أُهْدِيَ لِمَيِّتٍ ثَوَابُ صِيَامٍ، أَوْ صَلَاةٍ، أَوْ قِرَاءَةٍ، جَازَ ذَلِكَ،

Artinya, “Diperbolehkan menghadiahkan pahala ibadah harta dan ibadah badan kepada orang-orang muslim yang telah meninggal, sebagaimana yang dianut dalam mazhab Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, sekelompok ulama Malik dan Syafii. Kemudian, jika dihadiahkan pahala puasa, pahala shalat, atau pahala bacaan kepada satu mayit, maka hal itu boleh,” (Lihat: Ibnu Taimiyah, al-Fatwa al-Kubra, jilid III, halaman 38).

Melalui penjelasan tersebut, Ayat Kursi termasuk salah satu doa yang bisa dibacakan ketika ziarah kubur. Pahala dari bacaan Ayat Kursi bisa menjadi pahala bagi mayit. Pastikan untuk meniatkannya saat membaca dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Bacaan Ayat Kursi: Arab, Latin, Artinya

Berikut adalah bacaan Ayat Kursi dalam tulisan Arab, latin dan terjemahannya:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Bacaan latin: Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illai bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum. Walaa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha. Walaa ya-uuduhuu hifdzuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *