Pakar Vulkanologi Mbah Rono Duga Dentuman dari Anak Krakatau

BNPB menyebut erupsi Gunung Anak Krakatau berlangsung hingga Sabtu dinihari, 11 April 2020, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (Foto/Fb/BNPB)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pakar Vulkanologi Surono menduga sumber suara dentuman yang didengar oleh sebagian orang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Lelaki yang akrab dipanggil Mbah Rono itu menduga suara dentuman tersebut muncul bersamaan dengan erupsi Anak Krakatau. “Yang pasti Gunung Anak Krakatau meletus. Namun saya tidak punya data sumber dentuman secara pasti. Namun pada saat masyarakat mendengar dentuman bersamaan dengan letusan Anak Krakatau. Bisa terjadi yang terdengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau,” ujar Surono saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020) seperti dilansir dari Tempo.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apalagi, lanjut Surono, situasi sedang sepi tak ada kendaraan lalu lalang dan kegiatan manusia pun juga tak banyak seperti biasa. Namun, menurut Surono, ia tidak mengetahui pasti jika ada sumber lain yang dirinya tak ketahui.

Selanjutnya Surono menyebut fenomena dentuman bisa jadi dirasakan karena rambatan gelombang suara bergantung oleh tekanan udara. “Rambatan gelombang suara bergantung tekanan udara,” jelasnya.

Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat menganalisa sumber lain yaitu melalui monitoring seismik. Dari hasil monitoring pada pukul 22.59 hingga 23.00 WIB menunjukkan telah terjadi gempa tektonik di Selat Sunda dengan magnitudo M 2,4.

Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB, namun mereka memastikan kekuatannya tak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat. “Jadi BMKG memastikan suara dentuman tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020).

BMKG pun menduga suara dentuman berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. “Pak Surono, pakar vulkanologi sudah mengonfirmasi itu suara erupsi Gunung Anak Krakatau, seperti dugaan kami semula,” jelas Dwikorita.

Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung meletus pada Jumat malam (10/4 2020). Letusan terjadi terus menerus hingga hampir dua jam lamanya.

Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi Mitagasi dan Bencana Geologi atau PVMBG, letusan pertama kali terjadi pada pukul 22:35 WIB, letusan pertam kali terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 40 milimeter.

Namun, berdasarkan pemantau langsung melalui rekaman CCTV milik PVMBG yang terpasang di beberapa titik di kaki Gunung Anak Krakatau, letusan tak henti-henti. Bahkan hingga menjelang Sabtu dini hari (11/4/ 2020) api letusan masih terus terlihat menyembur dari kawah di puncak gunung. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *