Gaza Menggagalkan Proyek “Dhirar”

proyek "Dhirar"
Dr. Abdullah al-Ghailani

Kemudian Badai al-Aqsa datang untuk menghalau keputusasaan, membuang penyakit wahn (lemah mental), menjungkirbalikkan kalkulasi, menetapkan perhitungan lain yang menghancurkan rencana “Dhirar” dan memorakporandakan pilar-pilarnya; untuk memunculkan fajar Palestina dan menjadi media pengikatan dalam persepektif strategis kawasan.

Pilar kedua: Memasukkan Israel ke dalam ruang regional dan menyuntikkannya ke dalam tubuh Arab agar menjadi bagian darinya, dengan syarat tetap menjaga cirikhas keunggulan dan superioritasnya. Kemudian proyek-proyek normalisasi mulai berjalan secara beruntun dengan pengawalan Amerika secara intensif dan respons Arab yang tampak gontai tetapi dengan langkah teratur.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kemudian Badai al-Aqsa datang untuk membersihkan kabut yang menutupi pandangan rakyat, meruntuhkan dalil-dalil normalisasi, membatalkan semua alasan pendekatan dengan Zionisme, dan menetapkan berbagai standar moral dan politik baru. Akhirnya normalisasi menghilang dari narasi politik Arab hingga nyaris tidak terdengar lagi.

Pilar ketiga: Membentuk ulang kesadaran Arab dengan menggusur muatan ideologis, menghancurkan bangunan nilai, dan meruntuhkan ikatan keimanan; agar menjadi kesadaran yang terputus dari akar keyakinan dan penentu arah moralnya. Di atas landasan karakter ini tumbuh generasi yang cuek dan terbawa arus hedonisme sehingga tidak merasa bersalah berdamai dengan Zionisme..

Proyek ini dimulai dengan berbagai sistem pendidikan, mimbar-mimbar pembentukan opini (khutbah Jumat), dan mengendalikan media informasi. Mereka mengira sudah menunaikan missi dan mencapai target mereka. Kemudian datang Badai al-Aqsa mengejutkan mereka dengan serangan yang tidak pernah mereka sangka. Tiba-tiba mereka menghadapi generasi yang sangat tangguh, kuat, berkarakter, punya hubungan yang kuat dengan keyakinan dan tempat-tempat suci mereka. Sekiranya menemukan celah pasti segera dimanfaatkan.

Demikianlah proyek “Dhirar” berikut tiga pilarnya diruntuhkan dan digagalkan.

Demikianlah kedudukan ideologis dan politik al-Aqsa dikembalikan ke posisi sentralnya.

Demikianlah berbagai timbangan kekuatan diubah.

Apa yang saya sebutkan hanya sebagian kecilnya.

Kesudahan yang baik milik orang-orang yang bertakwa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *