Kisah Abu Nawas: Berteriak Membenci Haq dan Menyukai Fitnah, Abu Nawas Malah Bikin Sadar Raja

Abu Nawas Menyukai Fitnah
Abu Nawas Menyukai Fitnah
banner 400x400

Hajinews.co.idABU Nawas berteriak benci Haq dan suka fitnah. Tiba-tiba, hal ini membuat heboh masyarakat negerinya.

Abu nawas memutuskan melakukan hal tersebut karena keuangannya yang terbatas. Dia sudah lama tidak bertemu Baginda Raja. Maka Abu nawas berusaha memancing untuk mendapatkan hadiah dari raja.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Suatu hari dia marah-marah di tengah ramainya pasar di Baghdad, Irak. Kemudian Abu nawas berkata bahwa dia bukanlah orang yang beriman.

“Wahai umat manusia, ketahuilah! Aku, Abu Nawas, adalah orang yang sangat membenci kepada yang haq (kebenaran) dan suka kepada fitnah, dan aku adalah orang yang lebih kaya dibandingkan Allah,” ucap Abu Nawas sambil berteriak, dinukil dari Kalam Sindonews.

Semua orang terdiam dan terkejut. Padahal selama ini Abu Nawas dikenal sebagai seorang Muslim yang taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Meskipun sering membuat lelucon, candaannya tidak pernah separah itu. Akibatnya, Abu Nawas ditangkap dan dibawa menghadap khalifah.

“Hai Abu Nawas, benarkah engkau berkata begitu?” tanya khalifah.

“Benar,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa engkau berkata begitu, sudah kafirkah engkau?” tanya khalifah lagi.

“Ah, aku kira khalifah juga seperti aku. Khalifah juga pasti membenci perkara yang haq,” ucap Abu Nawas.

“Gila benar engkau!” bentak sang khalifah.

“Jangan marah dulu wahai khalifah, dengarkan dulu keterangan dariku,” kata Abu Nawas coba menguasai situasi saat itu.

“Keterangan apa yang ingin engkau dakwahkan. Sebagai seorang Muslim, aku membela dan bukan membenci perkara yang haq, engkau harus tahu itu,” kata khalifah.

“Tuan, setiap ada orang yang membacakan talqin aku selalu mendengar bahwa mati itu haq dan neraka itu haq. Nah, siapakah orangnya yang tak membenci mati dan neraka yang haq itu? Tidakkah khalifah juga membencinya seperti aku?” jelas Abu Nawas.

Kemudian khalifah terdiam, sambil menyaring perlahan apa yang dikatakan oleh Abu Nawas. “Ya. Tentu saja. Kematian dan neraka adalah yang haq. Tapi, bagaimana dengan pernyataanmu yang menyukai fitnah?” tanya sang khalifah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *