Cuman Berdoa di Pekarangan, Kisah Abu Nawas: Kejatuhan Uang 100 Keping Perak

Abu Nawas Kejatuhan Uang 100 Keping Perak
Abu Nawas
banner 400x400

Tetangganya marah. Dia mengajak Abu Nawas menghadap hakim. Abu Nawas berkelit, “Aku tidak pantas ke pengadilan dalam keadaan begini. Aku tidak punya kuda dan pakaian bagus. Pasti hakim berprasangka buruk kepada orang miskin.”

“Maksudmu?” tanya sang tetangga tidak mengerti.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Pinjamkan aku jubah dan kuda,” jawab Abu Nawas.

Demi uangnya kembali, sang tetangga meminjamkan jubah dan kuda.

Tidak lama kemudian, mereka menghadap hakim. Tetangga Abu Nawas segera mengadukan kasusnya itu kepada hakim. Ia bercerita secara detail kejadiannya.

“Bagaimana pembelaanmu?” tanya hakim kepada Abu Nawas.

“Tetangga saya ini gila, Tuan Hakim,” jawab Abu Nawas.

“Apa buktinya?” tanya hakim.

“Tuan Hakim bisa memeriksanya langsung. Ia pikir segala yang ada di dunia ini miliknya. Coba tanyakan, misalnya tentang jubah saya dan kuda saya, tentu semua diakui sebagai miliknya. Apalagi pula uang saya.”

Dengan kaget, sang tetangga berteriak, “Tetapi itu semua memang milikku!”

Bagi sang hakim, bukti-buktinya sudah cukup. Perkara putus. Abu Nawas menang.

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *