Kisah Abu Nawas: Memakai Sandal Jepit dan Menipu Jin Jahat Agar Menyerah

Abu Nawas Memakai Sandal Jepit
Abu Nawas Memakai Sandal Jepit
banner 400x400

“Suasana di kampung sebelah sedang tidak aman. Katanya ada jin yang suka mengganggu warga kampung tersebut, dan saya perintahkan kamu menyelesaikan masalah ini,” beber Baginda Raja.

Abu Nawas kaget mendengarnya. “Maksud Paduka, hamba disuruh menaklukkan jin jahat itu?” tanya dia memastikan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Benar sekali Abu Nawas. Aku tahu kamu pasti bisa mengalahkannya,” ujar Baginda Raja.

Raut muka ketakutan dan gemetaran mulai terlihat pada diri Abu Nawas. “Ampun Paduka yang mulia, apa Paduka tidak salah orang? Saya kira Paduka keliru kalau sampai menunjuk saya, sebab saya ini bukan orang sakti,” katanya.

“Wahai Abu Nawas, aku tahu kamu memang bukan orang hebat, bukan pula orang sakti, tapi dengan akal cerdikmu, aku yakin kamu bisa mengalahkan jin jahat itu,” ucap Baginda Raja.

Abu Nawas dengan terpaksa menerima tugas tersebut, karena jika menolaknya bisa dihukum berat oleh Baginda Raja.

Keesokan harinya berangkatlah Abu Nawas menuju kampung yang dimaksud. Setibanya di sana, ia langsung menemui kepala dusun.

“Apakah Anda utusan Baginda Raja?” tanya kepala dusun.

“Iya benar saya diutus Baginda Raja ke sini,” jawab Abu Nawas.

Kepala dusun itu lalu menceritakan semuanya tentang sosok jin yang sering mengganggu kampungnya, termasuk meminta tumbal seorang gadis saat musim panen tiba.

Setelah mendengar secara saksama, Abu Nawas lalu bertanya, “Apakah di antara warga ada yang pernah melihat wujud jin tersebut?”

Sang kepala dusun menjawab, “Saya kira hampir semua dari warga kami pernah melihatnya. Saya sendiri juga pernah melihatnya.”

Abu Nawas kemudian kembali bertanya, “Bagaimana wujudnya?”

Kepala dusun tersebut menjawab, “Tubuhnya tinggi dan rambutnya dikuncir di antara kepalanya yang botak.”

Seketika Abu Nawas langsung mengetahui kalau jin yang dimaksud adalah jin ifrit. “Sepertinya aku harus mencari cara supaya bisa mengalahkan jin ifrit,” pikir dia.

Setelah berpikir agak lama, muncullah ide cemerlang di otaknya. “Bagaimana tuan, apakah tuan sanggup menghadapinya?” tanya kepala dusun kepada Abu Nawas.

“Tenang saja, jin ifrit itu pasti akan bertekuk lutut di hadapanku. Sebenarnya dia hanya menggertak, pasti ada wanita yang sedang dia sukai.”

“Begini saja, aku akan menulis surat tantangan untuknya dan saya minta tolong supaya suratku ini diberikan kepada jin ifrit,” perintah Abu Nawas kepada kepala dusun.

Abu Nawas kemudian membuat surat tantangan dan memberikannya kepada kepala desa untuk disampaikan kepada jin ifrit. Setelah surat tantangan itu diberikan, Jin ifrit pun menjadi marah. Dia berjanji akan membunuh siapa saja yang berani menantangnya.

Sambil menunggu waktu pertandingan, Abu Nawas membuat sandal yang sangat besar tingginya saja sampai 40 meter. Ketika sandal tersebut selesai dibuat, ia meletakkannya di tengah lapangan yang nantinya menjadi tempat bertanding antara dirinya dan jin ifrit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *