Kisah Abu Nawas: Tiba-Tiba Menjadi Kaya Setelah Memenangkan Kompetisi Mengerikan

Abu Nawas Tiba-Tiba Menjadi Kaya
Abu Nawas Tiba-Tiba Menjadi Kaya
banner 400x400

Bulan berganti bulan, pestanya makin gila-gilaan. Ia sudah tidak peduli lagi pada apa pun. Dia hanya ingin bersenang-senang sebelum mati setelah jabatannya sebagai raja berakhir.

Lalu dibuanglah dia ke hutan belantara. Tidak berapa lama terdengar kabar bahwa si pemuda kedua tewas diterkam singa. Tubuhnya dicabik-cabik dan jadi rebutan para singa.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Peristiwa ini membuat banyak orang melupakan mimpi menjadi raja. Mereka masih penasaran apakah masih ada orang yang cukup bodoh untuk melamar menjadi raja.

Suatu hari Abu Nawas mampir ke negeri tersebut dengan tujuan menemui sahabat lamanya yang kebetulan merupakan penduduk di sana. Sesampainya di negeri itu dengan penuh kehangatan Abu Nawas disambut temannya. Mereka berdua saling melepas kangen satu sama lain.

Di sela-sela obrolannya, Abu Nawas merasa iba dengan kondisi sahabatnya itu. Ia kini hidup miskin, tinggal di gubuk kecil reot, hanya seorang diri.

“Mana istrimu?” tanya Abu Nawas seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube Humor Sufi Official.

“Semenjak aku jatuh miskin, ia pergi meninggalkanku,” jawab sang sahabat.

“Ya sudah yang sabar ya, yang penting kamu jangan tinggalkan sholat, dan jangan lupa berdoa kepada Allah agar Allah membukakan pintu rezeki untukmu,” tutur Abu Nawas.

“Alhamdulillah aku tidak pernah tinggalkan sholat, bahkan aku sekarang rajin berpuasa sunnah,” balas sahabatnya.

“Oh iya, ngomong-ngomong mana nih makanannya? Dari tadi kenapa belum keluar,” celetuk Abu Nawas.

“Maaf Abu Nawas, aku sudah tidak punya apa-apa. Aku sendiri kadang sehari makan, kadang tidak,” ujar sahabatnya.

Mendengar hal itu membuat hati Abu Nawas makin tersenyum. “Kenapa tidak mencari kerja? Upahnya kan bisa untuk beli makanan?” tanya Abu Nawas.

“Setiap hari aku keluar untuk cari pekerjaan tapi belum juga dapat. Mungkin belum rezekiku,” jawab sang sahabat.

“Kalau mau nekat sih sebenarnya aku bisa, bahkan aku bisa menjadi raja dan kaya raya. Tapi itu hanya sementara, setelah itu aku mati diterkam binatang buas di hutan belantara,” kata sahabatnya melanjutkan.

“Maksudmu bagaimana?” tanya Abu Nawas heran.

Kemudian sahabatnya itu memberi tahu tentang sayembara yang diadakan rajanya. Mendengar sayembara tersebut, Abu Nawas terdiam sejenak. Tiba-tiba terlintas di benak Abu Nawas sebuah ide yang cemerlang.

“Kamu ingin hidup kaya? Aku akan membantumu. Sekarang juga antarkan aku ke hadapan rajamu. Aku mau mendaftar menjadi raja,” ucap Abu Nawas.

“Kamu gila ya! Jangan Abu Nawas, itu sama saja bunuh diri,” cegah sahabatnya.

“Sudahlah, turuti saja perkataanku,” timbal Abu Nawas.

Maka diantarlah Abu Nawas ke istana untuk menemui sang raja.

“Ada perlu apa kalian datang kemari?” tanya sang raja.

“Maaf tuan raja, hamba Abu Nawas dari negeri seberang, ingin mendaftar menjadi raja. Itu pun kalau tuan raja mengizinkan,” ucap Abu Nawas.

“Oh tentu saja boleh. Siapa pun dipersilahkan menjadi raja. Tapi ada dua syarat yang harus dijalani,” ujar raja.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *