Kisah Lucu Abu Nawas: Kerjai Balik Pencuri yang Menyamar Sebagai Keledai

Abu Nawas Kerjai Balik Pencuri yang Menyamar
ilustrasi: abu nawas dan keledai
banner 400x400

Abu Nawas selalu mendekati Tuan Hakim dan menceritakan semuanya, termasuk tentang keledainya yang berubah menjadi manusia.

“Tuan Hakim, dia itu seorang pencuri yang coba mengelabui hamba, makanya hamba ingin memberi dia pelajaran,” bisik Abu Nawas kepada Tuan Hakim.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Oo jadi begitu ceritanya. Sebaiknya kita ke dalam dulu Abu Nawas,” ajak Tuan Hakim.

Abu Nawas lalu mengikat si pencuri ke salah satu pohon layaknya seekor keledai. Sementara itu teman si pencuri ternyata mengikuti Abu Nawas. Dia hendak menyelamatkan temannya yang pura-pura menjadi keledai.

Abu Nawas pun masuk ke rumah Tuan Hakim. Mereka berpura-pura diskusi, padahal sedang mengintai si pencuri yang terikat. Benar saja tiba-tiba muncullah salah satu temannya untuk menolong.

Dia berusaha menyelamatkannya dengan melepaskan tali yang mengikat pada leher kawannya itu. Namun karena kaki temannya luka parah, dia kesulitan membawa temannya tersebut.

Akhirnya Tuan Hakim dan Abu Nawas langsung memergoki mereka. “Siapa sebenarnya kalian?” tanya Tuan Hakim.

“Maafkan kami Tuan Hakim. Kami adalah pencuri. Niatnya kami ingin mengelabui Abu Nawas, tapi malah kami yang kena batunya,” jawab kedua pencuri tersebut.

“Kembalikan keledai Abu Nawas atau kalian akan aku masukkan ke penjara!” ancam Tuan Hakim.

“Baik Tuan Hakim,” jawab mereka berdua.

Kemudian salah seorang pencuri pulang ke rumah untuk mengambil keledai Abu Nawas dan mengembalikannya. Setelah keledai tersebut dikembalikan kepada Abu Nawas, Tuan Hakim memberi nasihat kepada dua pencuri itu.

“Sebenarnya aku hendak menghukum kalian, tapi melihat luka yang dialami temanmu, aku tidak sampai hati. Aku mau mengampuni kesalahan kalian, tapi dengan syarat kalian tidak akan mengulangi perbuatan ini,” tutur Tuan Hakim.

Akhirnya Abu Nawas mendapatkan kembali keledainya. Tentunya keledai sungguhan, bukan keledai berkepala manusia. Sedangkan kedua pencuri itu menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mencuri lagi.

Allahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *