Kisah Abu Nawas: Merebut Uang Yang Dicuri, Abu Nawas Rela Pura-Pura Buta

Abu Nawas Rela Pura-Pura Buta
ilustrasi: Abu Nawas Rela Pura-Pura Buta, demi uang yg direbut
banner 400x400

“Ya Allah, malang benar nasib hamba. Tadi ditabrak orang, sekarang uang hamba dilarikan orang. Sial benar hamba. Ya Allah, semoga orang yang mengambil uang hamba terkena lemparan batu ini tepat pada tulang keringnya. Biar tahu rasa dia,” ujar Abu Nawas.

Setelah itu dengan jitu Abu Nawas melempari si buta dan persis kena tulang keringnya. “Aduh, aku kena,” gumam si buta meringis kesakitan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal ini membuat si buta kelabakan. Ia segera beranjak mencari lagi tempat persembunyian untuk menghindari Abu Nawas. Akan tetapi, Abu Nawas yang pura-pura buta mengikuti si buta ke mana pun pergi.

Setelah dekat, Abu Nawas memohon lagi kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. “Ya Allah, semoga orang yang mengambil pundi-pundiku terkena lagi lemparan batu pada kepalanya,” ujar Abu Nawas.

Tidak lama kemudian terdengar lagi suara kesakitan dari si buta. “Aduh kena lagi. Kepalaku jadi benjol,” ucap si buta memegangi kepalanya yang benjol.

Si buta pun panik dan heran. “Kok doanya terkabul lagi. Ah, itu hanya kebetulan.”

Kemudian dia menghindar lagi dan terus menghindar, tetapi Abu Nawas tetap mengikutinya terus secara berturut-turut. Abu Nawas berdoa lagi sambil melakukan lemparan beruntun kepada si buta dan selalu tepat yaitu tepat mengenai perut, dada, dan terakhir muka.

“Mengapa semua sasaran yang akan dilempar selalu tepat mengenaiku?” pikirnya lagi sampai berkerut keningnya.

Si buta makin heran. Dia curiga. Tidak lama kemudian barulah si buta menyadari bahwa temannya itu Abu Nawas mempermainkannya.

“Kalau begitu saudara tidak buta. Saudara hanya mempermainkanku. Ambillah kembali pundi-pundimu ini,” ujar si buta tersebut.

Akhirnya si buta menyerahkan pundi-pundi itu kepada Abu Nawas dengan penuh kesedihan dan penyesalan terhadap nasibnya.

Abu Nawas sendiri pulang sambil tersenyum kegelian. Ia puas karena dapat membuktikan bahwa orang buta dapat juga bisa berbuat dosa. Allahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar