Kisah Abu Nawas: Kagetnya Kuburan Keledainya Diziarahi Ratusan Orang, Dianggap Keramat

Kuburan Keledainya Diziarahi Ratusan Orang
Ilustrasi: Abu Nawas dan keledainya
banner 400x400

Melihat hal itu, spontan Abu Nawas tertawa terpingkal-pingkal. “Hei, Abu Nawas, kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu?” ujar kawannya heran.

“Kamu tahu tidak, makam siapa itu?” tanya Abu Nawas.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Memangnya kamu tahu?” kata kawannya balik bertanya.

“Tentu saja aku tahu. Aku sangat mengenali makam itu,” jawab Abu Nawas.

Abu Nawas lalu menceritakan kisah makam keledai pemberian sahabatnya itu. Mendengar cerita tersebut, sang kawan seketika ikut tertawa terpingkal-pingkal.

Tingkah Abu Nawas dan kawannya ini membuat ratusan peziarah merasa terganggu dan menganggap mereka mengolok-olok makam keramat. Orang-orang lalu menegur Abu Nawas agar menjaga sikap, tapi Abu Nawas justru malah tertawa lebih kencang.

Tentu saja hal ini membuat orang-orang emosi. Mereka segera menangkap Abu Nawas dan hendak memukulinya.

“Tunggu dulu. Kalian jangan cepat emosi. Kalian tahu tidak makam yang kalian anggap keramat itu bukan makam orang alim, tapi makam keledaiku yang mati? Aku sengaja menguburnya di situ. Kalau kalian tidak percaya, gali saja kuburan itu. Kalau Aku berbohong, silakan kalian bunuh aku,” ucapnya.

Ratusan orang yang hadir saling tatap satu sama lain. Ada yang percaya, ada pula yang tidak percaya. Akhirnya untuk membuktikan ucapan Abu Nawas, mereka beramai-ramai menggali tanah makam tersebut.

Ternyata memang benar yang mereka temukan adalah tulang-belulang seekor keledai. Kemudian salah seorang warga bertanya kepada Abu Nawas.

“Kenapa bisa seperti ini Abu Nawas?”

Abu Nawas lalu menjelaskan awal mulanya dan kenapa keledainya dimakamkan di kampung mereka. Itu dikarenakan keledai miliknya adalah pemberian sahabatnya yang telah meninggal dunia yang juga merupakan penduduk kampung ini.

Sejak saat itulah akhirnya orang-orang menjadi sadar dan tidak lagi menganggap keramat makam tersebut. Allahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *