Hikmah Malam: Mana Yang Lebih Baik Hewan Kurbannya Jantan Atau Betina?

Hewan Kurbannya Jantan Atau Betina
Hewan Kurban

“Anak laki-laki hendaklah diakikahi dengan 2 kambing. sedangkan anak perempuan dengan 1 kambing. Tidak mengapa bagi kalian memilih yang jantan atau betina dari kambing tersebut.” (HR An-Nasai dan Abu Dawud. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Berdasarkan hadis tersebut, asy-Syairazi as-Syafi’i mengatakan, “Jika dibolehkan jantan dan betina dalam akikah berdasarkan hadis di atas, maka sama halnya dengan kurban (udhiyah) boleh dengan jantan atau betina. Sebab, daging kambing jantan lebih enak (thayyib). Sedangkan, kambing betina lebih basah.” (kitab al-Majmu)

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hewan Kurban Dianjurkan yang Mahal dan Berat

Terlepas dari jenis kelamin hewan tersebut, muslim dianjurkan untuk berkurban dengan hewan yang berat bobotnya dan mahal harganya. Memang hewan jantan biasanya memiliki bobot dan harga yang lebih mahal dari hewan betina.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ada hewan betina yang lebih besar dan mahal dari hewan jantan. Misalnya, ketika kita ingin memilih antara kambing betina atau jantan untuk hewan kurban.

Apabila kambing jantan lebih kecil dari kambing betina, maka diutamakan untuk memilih kambing yang lebih besar dan mahal meski bukan hewan jantan. Seperti pendapat Al-‘Allamah Muhammad al-‘Utsaimin yang dikutip kembali dari buku Fikih Kurban.

اسْتِحْبَابُ مَا كَانَ ثَمَنُهُ أَكْثَرَ… وَالْغَالِبُ أَنَّ مَا زَادَ ثَمَنُهُ فَإِنَّهَا يَزِيدُ لِحُسْنِهِ إِمَّا بِالسِّمَنِ أَوْ بِالْكِبَرِ أَوْ مَا أَشْبَهَ ذَلِكَ.

Artinya: “Dianjurkan berkurban dengan hewan yang harganya mahal… Karena pada umumnya, semakin mahal harga hewan maka semakin bagus kualitasnya; bisa bobotnya lebih berat, ukurannya lebih besar, atau yang semisal ini.”

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan, “Selayaknya agar hewan kurban dari jenis yang bagus, berharga mahal dan tidak murah. Karena berkurban adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka seseorang melakukannya dengan hewan terbaik yang dia jumpai; terbaik dalam hal warna, harga, dan gemuknya. Jangan dia mendekatkan diri kepada Allah dengan yang jelek. Bahkan, seharusnya dia mendekatkan diri kepada Allah dengan hal terbaik yang dia mampu.”

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *