Pengamat Sebut Ada Kekhawatiran dari PKS Jika Tak Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Partai Keadilan Sejahtera (PKS)   sudah resmi mengumumkan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilkada DKI 2024 beberapa waktu lalu.

Akan tetapi , pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, ada kekhawatiran PKS kalah di Pilkada DKI jika tak mengusung Anies Baswedan sebagai Bacagub DKI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia menyatakan, dengan mengusung kembali Anies sebagi Bacagub DKI, maka PKS secara tidak langsung mengurung mantan Capres tersebut.

“PKS sudah memagari Anies, bahwa Anies tetap berwajah islam transnasional atau kanan atau dikonotasikan dengan PKS. Ini adalah strategi bagus PKS untuk Anies,” tegasnya, Rabu (10/7/2024).

Meski dianggap sebagai strategi baik, tapi PKS dinilai sudah merusak keadaan atau citra sebagai partai pemenang Pemilu di Jakarta.

Hal itu dikatakan Efriza karena PKS memajukan kadernya Sohibul Iman sebagai bakal calon Wakil Gubernur DKI bukan Bacagub.

“Artinya, bagaiamana pun PKS tidak pernah bisa lepas dari Anies, Anies adalah PKS. Apapun yang dikatakan bakaln memikirkan Anies atau tidak ya itu sangat merugikan kader PKS,” ujarnya.

Jika PKS tetap memaksa Sohibul Iman sebagai Bacawagub DKI, maka akan tersingkir apabila berkoalisi dengan PKB, Nasdem dan PDIP.

“Makanya ada usulan, Anies Baswedan dengan Edy Prasetyo. Kalau seperti itu, PKS telah menghancurkan nilai organisasinya dengan mengusung Anies dan menempatkan elitenya di nomor dua. Artinya ketidak percayaan diri PKS (Pilkada DKI),” imbuhnya.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS sudah menetapkan Pilkada DKI akan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024-2029.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan, jika Anies dipasangkan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Pilkada DKI sangat menarik.

Namun, DPP PKS tidak bisa langsung mendukung atau mencalonkan Kaesang berpasangan dengan Anies karena harus ada musyawarah di internal partai.

“Sangat menarik, tapi kan semua rangka di dalam harus diputuskan musyawarah,” kata Syaikhu, Senin (8/7/2024) kemarin.

Sumber: Tribun

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *