Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id — Menteri BUMN Erick Thohir melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR malm-malam, yang membahas pengambilan keputusan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025, progres pembentukan Holding BUMN Karya, pengelolaan dana pensiun dan lainnya.
Berdasarkan pantauan detikcom, rapat dimulai sekitar pukul 20.28 WIB. Rapat dibuka dan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR M Sarmuji.
Ditemui sebelum rapat, Erick Thohir mengatakan PMN ini untuk memastikan supaya ke depan transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto tidak ada kebingungan. Pasalnya sebanyak 90% pengajuan PMN disebut untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah.
“PMN itu 90% penugasan. Ini yang kita mau pastikan supaya ke depan dalam transisi pemerintahan tidak ada kebingungan,” kata Erick Thohir kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Selain itu menurut Erick Thohir kontribusi BUMN ke negera melalui dividen semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Ini kan dividen kita ke negara sudah masuk Mei ini Rp 56,7 triliun kalau nggak salah, dari yang kita harapkan di Rp 80 triliun lebih. Tahun depan kita juga akan memberikan dividen Rp 85 triliun lebih,” bebernya.
Erick Thohir sendiri meminta PMN sebesar Rp 44,24 triliun untuk 16 BUMN di 2025. Injeksi terbesar diarahkan ke PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai Rp 13,86 triliun yang rencananya digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2 dan 3.
“Besar harapan kami, kami terus mendapatkan dukungan dari Komisi VI dan tentu pengawasan dan juga solusi yang bisa diberikan agar kita bisa bekerja lebih baik lagi dan kita harapkan juga bagaimana PMN ini bisa tepat sasaran dan bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi untuk pertumbuhan ekonomi,” ucap Erick Thohir.
Sumber: detikfinance
