Jokowi Anggap Anies di Pilkada, Refly Harun: Dia Tidak Ingin Dinasti Politiknya Layu

Jokowi Anggap Anies di Pilkada, Refly Harun: Dia Tidak Ingin Dinasti Politiknya Layu (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun menyoroti sebuah artikel mengenai Rocky gerung yang mengungkapkan bahwa Anies Baswedan tidak boleh ada di daftar kandidat cagub oleh Jokowi.

Melalui channel YouTube pribadinya, Refly harun menjelaskan bahwa ada empat hal yang sebenarnya menjadi ketakutan Presiden Jokowi dan salah satunya keberadaan Anies Baswedan di Pilkada.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya ada banyak masalah tersembunyi yang mengancam presiden Jokowi dan akan selalu menjadi bayang-bayang yang dikhawatirkan oleh beliau.

Sedangkan Anies Baswedan seorang oposan dengan pendukungnya yang melimpah dan loyal bisa saja menjadi ancaman bagi Jokowi.

“Sudah saya katakana ketakutan Jokowi, ketika tidak lagi memerintah itu ada empat, pertama soal dugaan KKN yang dilakukan keluarganya, bahkan dirinya,” tegasnya.

Refly menekankan empat hal yang menjadi ketakutan terbesar Jokowi bahkan setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden nantinya.

Kedua, keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM), khususnya dalam kasus seperti KM 50 dan Kanjuruhan. Meskipun Jokowi tidak terlibat langsung, pembiaran atas kasus-kasus ini dapat menjadi bumerang bagi dirinya.

Ketiga, Jokowi tidak ingin dinasti politiknya layu sebelum berkembang. Kasus yang terkait dengan dinasti politiknya menjadi perhatian serius, terutama jika Anies naik dan mengancam pengaruh politik keluarga Jokowi.

Keempat, proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Negara (IKN) yang belum selesai atau terancam mangkrak.

Jokowi khawatir bahwa proyek-proyek ini tidak akan dilanjutkan jika tidak berada di tangan orang yang memiliki visi yang sama dengannya.

Refly Harun juga menyoroti bahwa Jokowi merasa lebih tenang setelah berhasil menempatkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden.

Namun, kekhawatiran muncul lagi jika tokoh-tokoh kunci di sekitar Jokowi berpindah haluan ke kubu Prabowo.

“Prabowo tidak lagi loyal sebagai bawahan karena Prabowo sudah jadi presiden. Ini juga jadi persoalan,” kata Refly Harun.

Refly juga menambahkan bahwa kehadiran Anies didukung oleh pendukung-pendukung yang loyal dan sering kali berseberangan dengan Jokowi.

“Orang mendukung Anies bisa saja karena anti atau marah atau tidak ingin lagi dipimpin oleh Jokowi,” jelasnya. Contoh konkretnya adalah petisi yang mendukung pemakzulan Jokowi.

“Jika ada tokoh seperti Anies, yang mana pengikutnya anti Jokowi, tentu akan membuat Jokowi tidak tenang,” tutur Refly Harun.

Sumber: bisnisbandung

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *