Profesor Ekonomi Unair Beberkan Alasan IKN Belum Dapat Investor Asing

Profesor Ekonomi Unair Beberkan Alasan IKN Belum Dapat Investor Asing (foto istimewa)

Hajinews.co.id — Profesor ekonomi di Universitas Airlangga (Unair), Rossanto Dwi Handoyo, memaparkan beberapa faktor yang menghalangi minat investor asing megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) sekalipun sederet janji insentif telah diumbar oleh pemerintah.

Menurut dia, investor di IKN memiliki motif utama untuk mencari keuntungan jangka panjang. Itu sesuai dengan IKN yang memang investasi fisik yang berorientasi jangka panjang–berbeda dari investasi surat berharga, seperti saham atau obligasi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Masalahnya, Rossanto menjelaskan, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan oleh investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal di proyek sebesar IKN. “Tidak hanya faktor ekonomi, tapi juga political will dari pemerintahnya,” kata Rossanto melalui keterangan tertulisnya, Senin 22 Juli 2024.

Rossanto menilai regulasi terkait IKN sudah jelas. Keseriusan pemerintah dalam melakukan transformasi dan migrasi ibu kota dari Jakarta ke IKN yang dianggapnya masih belum jelas. “Political will pemerintah terlihat dari antusiasme dalam menggerakkan infrastruktur dan ASN ke IKN,” ujar Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu menambahkan.

Rossanto menekankan, bukan hanya perpindahan Presiden Joko Widodo dan ASN yang dibutuhkan di mata para investor, namun juga masyarakat umum. Jika hanya ASN dan keluarganya yang pindah, dia menjelaskan, peluang bisnis di IKN akan terbatas. Hal ini yang akan mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya di IKN.  “Tapi jika masyarakat luas ikut pindah, maka peluang bisnis akan semakin besar,” ujar Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Internasional tersebut.

Belum lagi penilaian bahwa membangun IKN dengan membuka hutan adalah tantangan besar. Mewujudkan IKN Nusantara sebagai kota modern dan ramah lingkungan dipandang bisa menjadi proyek yang sepanjang sampai 50 atau 100 tahun.

Sekalipun begitu, Rossanto mengamati, banyaknya letter of intent yang diterima sebenarnya telah menunjukkan minat cukup besar investor terhadap IKN. Namun, masalah lokasi dan kesiapan infrastruktur, seperti jaringan listrik dan air bersih masih menjadi tantangan utama. Selain itu, komitmen pemerintah ke depan juga menjadi pertimbangan penting bagi investor.

Dia menunjuk masa kepemimpinan Presiden Jokowi yang segera berakhir tahun ini dan digantikan Prabowo Subianto. “Komitmen dari pemerintahan saat ini terlihat kuat, tetapi bagaimana dengan pemerintahan yang akan datang? Ini yang masih menjadi pertanyaan.”

Sumber: Tempo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *