Biadab, Israel Lakukan Kejahatan Perang

Anak-anak korban penembakan tentara Israel di Gaza. (Foto: https://melayu.palinfo.com)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Anak-anak korban penembakan tentara Israel di Gaza. (Foto: https://melayu.palinfo.com)

Gaza, hajinews.id — Gerakan Jihad Islami geram dengan kebiadaban Militer Israel. Mereka menyatakan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil Palestina dalam agresi terakhir ke Gaza, merupakan kejahatan perang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Juru bicara gerakan Jihad Islami, Mushab al-Barim menyatakan, lembaga HAM harus membongkar kejahatan perang Israel, dan menyeretnya ke pengadilan pidana bagi para pimpinan dan perwira militer, sebagai penjahat perang.

Al-Barim menegaskan bahwa penjajah Israel kembali terungkap melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan keluarga Palestina. “Seperti yang terjadi pada keluarga Sawarikah (Abu Malhus),” katanya di Gaza.

Sejak selasa pagi (12/11/2019) hingga Kamis malam (14/11/2019), pasukan Israel melancarkan agresi militer ke Gaza, Palestina. Aksi kejahatan tersebut dimulai dengan membunuh tokoh Saraya Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islami, Baha Abul Atha dan isterinya. Juru bicara Gerakan Jihad Islami menuntut segenap lembaga internasional, terutama PBB untuk menunaikan tanggungjawabnya menghentikan terorisme Israel.

Pada Kamis lalu, sebenarnya tercapai gencatan senjata antara Israel dan perlawanan Palestina. Pasca dua hari agresi Israel yang menewaskan 34 orang, termasuk 8 anak-anak dan 3 wanita, serta melukai 111 orang lainnya, dengan luka berbeda.

Sebelumnya, kekerasan terburuk terjadi antara Israel dan Gaza selama beberapa bulan terakhir. Kekerasan lintas batas antara Israel dan gerilyawan Gaza terus berlanjut, menyusul serangan udara Tel Aviv yang menewaskan seorang komandan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) awal pekan ini. Setelah jeda satu malam, tembakan roket ke Israel dilanjutkan dan pesawat Negeri Bintang David melakukan serangan balasan ke Gaza pada Rabu, 13 November 2019.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, 32 warga Palestina, termasuk anak-anak, telah tewas oleh serangan Israel, demikian seperti dilansir BBC, Kamis (14/11/2019). Jumat dini hari, 15 November 2019, dilaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang wafat menjadi 34 orang dan 111 orang mengalami luka-luka.

Di sisi lain, Di Israel, 63 orang dirawat karena cedera dan gejala stres akibat serangan balasan gerilyawan Gaza. Lebih dari 450 roket dan mortir ditembakkan ke Israel, dan beberapa gelombang serangan udara dilakukan di Gaza dalam dua hari kekerasan.

Seperti dilaporkan BBC, Israel melaporkan bahwa 25 orang Palestina yang wafat adalah gerilyawan, termasuk mereka yang bersiap-siap meluncurkan roket. Dalam insiden paling mematikan, satu keluarga yang terdiri dari delapan orang wafat dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di Deir al-Balah, di Gaza tengah, beberapa jam sebelum gencatan senjata diumumkan.

Sebaliknya, Warga Palestina mengatakan bahwa mereka yang wafat adalah warga sipil dari keluarga Abu Malhous. Tetapi militer Israel bersikeras bahwa kepala keluarga, Rasmi Abu Malhous, adalah komandan unit peluncur roket Palestinian Islamic Jihad (PIJ) atau Kelompok Jihad Islam Palestina. *

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *