UN Dihapus, Jokowi Harus Larang Pelajar Ikut Bimbel

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 Jakarta, hajinews.id- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dikabarkan sedang mempertimbangkan menghapus Ujian Nasional (UN). Saat ini, pemerintah sedang mematangkan rencana penghapusan UN tersebut yang dimulai pada 2021.

Terkait hal tersebut, pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menyarankan agar Presiden Jokowi mengeluarkan perintah penutupan seluruh bimbingan belajar (bimbel).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Selain itu, Indra juga meminta agar Presiden Jokowi mengeluarkan larangan anak-anak ikut bimbel.

“Itu kalau presiden benar-benar serius mau bangun SDM unggul loh ya. Kalau Pak Presiden serius bisa mencontoh Korea Selatan di tahun 80-an saat mereformasi pendidikan dengan menutup seluruh bimbel dan melarang anak ikut bimbel,” kata Indra kepada JPNN.com, Selasa (3/12).

Menurut Indra, jika guru dapat menjalankan tugas dengan baik, pelajar tidak perlu mengikuti bimbel. Sebab, beradaan bimbel justru membuat guru lebih santai dan tidak menjalankan peran utamanya sebagai tenaga pendidik yang mencerdaskan anak-anak.

“Kalau masih ada bimbel, buat apa dana pendidikan Rp 200 triliun digelontorkan tiap tahun? Coba ditambah sama biaya yang dibayarkan ke bimbel. Ini sama saja buang-buang uang. Guru-guru tidak bekerja maksimal,” kritik Indra.

Bila UN dihapus, otomatis bimbel tidak diperlukan lagi. Selama ini, bimbel laris karena ada UN. Padahal UN tidak lagi jadi penentu kelulusan dan bukan indikator utama mengukur kualitas pendidikan.

“Banyak kepentingan dari UN terutama dari sisi politik dan finansial. Politik tentunya daerah-daerah yang menggunakan nilai UN untuk membuat ranking sekolah. Finansial adalah mereka-mereka yang mendapatkan keuntungan finansial dari UN, paling banyak pengusaha Bimbel itu,” tuturnya. (wh/jpnn)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *