Menunggu Nasib Boeing 737MAX Milik Lion dan Garuda

Boeing 737Max milik Lion. Foto: Lion Air
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-Boeing telah menghentikan produksi pesawat B737 MAX. Namun demikian, bukan berarti pesawat yang telah dimiliki sejumlah maskapai di Indonesia tersebut dilarang terbang.

Saat ini, Direktorat Perhubungan Udara sedang menunggu hasil sertifikasi oleh otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau FAA.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“ Saat ini Ditjen Hubud sedang menunggu hasil proses sertifikasi upgrade MCAS B737 MAX oleh FAA, yang sampai saat ini belum dapat ditentukan waktu selesainya” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, dikutip dari Liputan6.com, Rabu (18/12).

Investigasi dua kecelakaan beruntun pesawat Boeing 737 MAX, di Indonesia dan Ethiopia, menemukan sejumlah fakta mengejutkan. Antara lain terdapat kegagalan sistem dan diduga cacat produksi. Oleh karena itulah Boeing menyempurnakan sistem pesawat tersebut.

Apabila FAA telah menyelesaikan proses sertifikasinya dan empat otoritas penerbangan yang juga melakukan sertifikasi, EASA Eropa, TC Kanada, ANAC Brazil, dan CAAC China, juga telah menyelesaikan sertifikasinya dan menyatakan bahwa proses upgrade MCAS tersebut dinyatakan telah memenuhi semua persyaratan yang diikuti dengan penerbitan Airworthiness Directive, maka kemungkinan Boeing 737 MAX akan terbang lagi.

”Pemerintah akan mengkaji semua informasi terkait sebagai dasar untuk menentukan pencabutan grounding MAX di Indonesia, namun sampai saat ini belum selesai proses sertifikasinya,” kata Polana.

Selain itu, hasil sertifikasi tersebut akan dibahas bersama antar otoritas penerbangan sipil di kawasan ASEAN yang memang telah memiliki konsensus untuk mengharmonisasi proses ungrounding Boeing 737MAX.

Dua maskapai Indonesia, Lion Air dan Garuda Indonesia, mengoperasikan pesawat jenis ini. Sehingga proses sertifikasi itu menjadi penting apakah pesawat-pesawat di kedua maskapai itu diizinkan terbang atau tidak.

Indonesia bersama negara-negara lainnya telah menghentikan operasional pesawat Boeing 737MAX (grounding) jauh sebelum pemberitaan terkait dengan keputusan pihak Boeing untuk melakukan stop produksi B737MAX.

Polana menegaskan, pihaknya memiliki perhatian terhadap armada MAX yang ada di Indonesia yang sudah tidak terbang selama lebih dari sembilan bulan, serta bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi fisik pesawat tersebut.

“ Kami telah dan akan terus melanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak operator penerbangan serta pabrikan dan otoritas penerbangan sipil lainnya mengenai langkah-langkah terbaik yang perlu dilakukan untuk preservasi armada tersebut selama tidak terbang,” kata dia.

” Kami pastikan bahwa keselamatan dalam bisnis penerbangan adalah yang paling utama,” kata Polana. (wh/dream)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *