Semarang, hajinews.id,- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Pengurus daerah kabupaten Semarang baru saja selesai melakukan rakat kerja yang berlangsung di Semarang Sabtu (21/12/2019). Rapat kerja ini salah satu agendanya adalah melakukan sosialisasi hasil Mukernas Jakarta yang berlangsung 29 November hingga 1 Desember yang lalu. Selain itu juga program kerja daerah yang harus selesai.
Ketua IPHI Kab. Semarang H. Munasir mengatakan, program “haji bayar” adalah salah satu yang mendapat respon positif, karena ini merupakan respon terhadap alat bayar dengan perkembangan digital. Dengan satu kartu maka bisa digunakan untuk melakukan pembayaran apa saja. Bahkan kartu tanda anggotanya bisa digunakan untuk melakukan multi fungsi. Untuk ini data base keanggotaan akan segera diselesaikan.
Munasir mengatakan bahwa dalam kaitannya dengan program ekonomi ummat, ia menekankan kepada anggota IPHI dan ummat Islam agar belanja di warung dan atau mart milik orang Islam atau milik anggota IPHI.
Dengan demikian akan memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan. Karena itu mereka tidak belanja di warung maupun mart milik non muslim jika di warung anggota saja ada barang yang dibutuhkan. Sikap semacam ini akan mendorong penguatan program Warung Haji yang diprogramkan IPHI Pusat.
Saat ini di IPHI sudah mulai banyak produk haji, antara lain air mineral yang juga ditunjukkan kepadaa peserta rapat. Ada juga produk pasta gigi, gula, garam, beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Satu lagi yang sedang diselesaiakan pengerjaannya oleh IPHI Semarang adalah penyelesaian Pondok Tahfidz. Pondok ini dibangun di atas tanah 363 meter persegi. Biayanya pembangunannya mencapai Rp1 milyar lebih. Diharapkan pada Maret 2020, Pondok Tahfidz ini bisa mulai digunakan untuk mengajarkan anak-anak menghafal Alqur’an.(fur).