Bela Uighur, Klub Jerman Hentikan Akademi Sepak Bola di China

Klub Jerman FC Koln menghentikan kerja sama dengan China karena persoalan hak asasi manusia yang dianggap tidak diperhatikan di China.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Reaksi dunia sepak bola terkait persoalan minoritas Muslim Uighur di China memasuki babak baru. Klub sepak bola Jerman, FC Koln, menghentikan pembangunan akademi mereka senilai 1,8 juta euro (sekitar Rp28 miliar) di Shenyang, China timur laut.

“Kami memutuskan tak melanjutkan proyek ini karena situasi terakhir ini,” kata Presiden klub Werner Wolf dalam pernyataannya pada pertengahan pekan lalu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Klub tersebut juga menyebut alasan penghentian adalah evaluasi ulang terhadap alokasi sumber daya. Mereka juga mengatakan bentuk kerja sama lain, semisal sponsor dari perusahaan China, akan tetap diterima. “Bentuk lain kerja sama, misalnya sponsor dari perusahaan China, tidak ditolak,” ujar Wolf.

Akademi ini merupakan bagian dari kesepakatan tahun 2016 antara pemerintah Jerman dan China, yang rencananya dilanjutkan hingga tahun 2021.

Bekas presiden klub Stefan Mueller-Roemer menyatakan kepada koran lokal Koelner Stadt-Anzeiger bahwa pihaknya tak butuh China dalam olah raga. Dia juga  menegaskan bahwa hak asasi manusia sangat tak dihargai di China.

“China ingin menyedot ilmu kita tentang sepakbola, sama halnya seperti yang mereka lakukan di dunia bisnis. Ini terjadi karena pemimpin bisnis kita naif,” kata Mueller-Roemer.

Sementara itu pemerintah China membantah pernyataan Mueller-Roemer. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada Kamis (19/12/2019), menyatakan komentar orang Jerman itu sepenuhnya omong kosong.

Presiden klub Wolf juga menyatakan komentar Mueller-Roemer itu merupakan pendapat pribadi yang tidak mencerminkan klub.

Sebelum FC Koln menghentikan proyek akademi mereka di China,  Mezut Ozil, pesepakbola asal Jerman keturunan Turki yang seorang Muslim  menyebut warga Muslim Uighur di China sebagai “para pejuang yang menolak persekusi”. Gelandang Arsenal itu terang-terangan mengecam keras China terkait perlakukan terhadap minoritas Muslim Uighur di China. (rah/bbc)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *