Heboh, Tulisan Luhut Dubes Khusus China atau Menteri Indonesia

Luhut Panjaitan. (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id,- Berita tentang pernyataan Luhut Panjaitan soal Natuna berbuntut panjang. Pernyataannya seperti diberitakan CNBC Indonesia adalah Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masalah laut Natuna yang menjadi ketegangan antara Indonesia dan China tak perlu dibesar-besarkan. Dia justru ingin Indonesia berintrospeksi diri.

“Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Kalau soal kehadiran kapal itu, sebenarnya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita itu,” kata Luhut di kantornya (CNBC Indonesia, Jumat (3/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pernyataan Luhut ini kemudian disusul tulisan yang mencatut nama mantan Ketua Umum Golkar, Akbar Tanjung, dengan judul “Luhut Itu Menteri Indonesia Atau Dubes Khusus China’.  Tulisan ini bikin heboh.

Akbar Tanjung yang merasa tidak menulis pun memberikan klarifikasi bahwa itu bukan tulisannya.

Melalui lembaganya, Akbar Tandjung Institute Sabtu pagi (4/1/2020) memberikan klarifikasi yang pada intinya membantah tulisan itu disusun oleh Akbar Tandjung.

“Terkait tulisan yang sedang marak dibicarakan di kanal WhatsApp, yang kebetulan penulisnya mengatasnamakan dirinya sebagai Akbar Tanjung, dan berjudul “Luhut Itu Menteri Indonesia Atau ‘Dubes Khusus’ China Untuk Indonesia,” kami ingin menyatakan bahwa tulisan ini tidak ditulis, diprakarsai, dan distribusikan oleh Bapak Dr. Ir. Hj. Akbar Tandjung, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar,” tulis pemberitahuan dari Akbar Tanjung Institut (ATI).

“Terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang mengkonfirmasi kepada kami perihal keberadaan tulisan tersebut. Selebihnya, kami mohon bantuan keluarga dan teman-teman sekalian untuk mengklarifikasi kepada mereka yang bertanya, bahwa tulisan tersebut sekali lagi tidak diprakarsai, ditulis, dan didistribusikan oleh Bapak Dr. Ir. Hj. Akbar Tandjung,” demikian disampaikan. (fur/CNBC/rmol).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *