Jakarta, hajinews.id-Kanker kelenjar getah bening, adalah salah satu kanker yang cukup mematikan. Ria Irawan meninggal dunia pada usia 50 tahun setelah berjuang melawan ini sejak 2004 silam.
Artis yang tinggal di perumahan Lebak Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini sempat dinyatakan sembuh pada Maret 2019. Namun, kankernya muncul kembali dan bahkan menyebar hingga ke paru-paru dan otaknya.
Menukil detik.com, penyakit kanker kelenjar getah bening atau kanker limfoma merupakan jenis kanker yang berawal dari sel-sel yang disebut limfosit atau sel darah putih. Pada kanker, limfosit berproliferasi lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.
Baca Juga: Innalillahi, Artis Ria Irawan Tutup Usia
Gejala paling umum dari penyakit ini adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Bagian yang kerap dilaporkan mengalami pembengkakan antara lain leher, ketiak, dan pangkal paha.
Selain itu gejala lainnya seperti dikutip dari WebMD adalah:
- batuk
- kesulitan bernapas
- demam
- keringat di malam hari
- kelelahan
- penurunan berat badan
- gatal-gatal
Dr dr Andhika Rachman, SpPD-KHOM, dari RS Cipto Mangunkusumo sebelumnya menjelaskan, benjolan yang jadi tanda kanker punya ciri tidak sakit dan semakin besar.
“Kalau karena limfoma, benjolan justru makin besar. Juga perhatikan gejala khas limfoma lainnya, seperti demam lama dengan suhu tak sampai 38 derajat Celsius,” jelas dr Andhika.
Perlu menjadi catatan, kanker ini sering muncul tanpa gejala pada stadium awal sehingga baru ditemukan umumnya pada saat check up. Karena saat berada dalam stadium lanjut, gejala yang ditimbulkan bisa bermacam-macam.
“Kalau primernya di indung telur atau ovarium biasanya muncul benjolan di perut, nyeri perut, kacau haidnya atau haid tidak teratur,” tutur dr Denni Joko Purwanto, SpB (K) Onk dari RS Kanker Dharmais beberapa waktu silam. (wh/dtk)