Muslim Australia Gelar Doa Bersama Meminta Hujan

Foto: Facebook/daily mail
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Adelaide, hajinews.id-Saat Indonesia dilanda hujan lebat dan banjir, ternyata Australia masih mengalami kemarau panjang. Dampaknya, kekeringan dan kebakaran terjadi di Negara Kanguru itu.

Seperti dilansir Daily Mail, terkait kemarau panjang itu, umat Muslim di sana menggelar doa bersama untuk meminta hujan. Acara itu digelar di Bonython Park, Adelaide pada Minggu (5/1).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Uniknya, bukan hanya muslim saja yang ikut dalam doa itu, warga non-Muslim juga ikut bergabung dalam doa bersama tersebut. Mereka tentunya berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing.

Perwakilan dari Pusat Hubungan Kristen dan Muslim, Imam Patrick McInerney mengatakan,  mereka yang berbeda keyakinan turun langsung ke lapangan untuk meminta hujan kepada Tuhan.

”Hari ini saya bergabung dengan saudara-saudara Muslim saya di Adelaide, berdoa untuk diturunkan hujan,” katanya.

Sementara rekannya Profesor Mohamad Abdalla, yaitu sesama tergabung dalam Hubungan Kristen dan Muslim menyampaikan pesan melalui khotbahnya, yakni agar semua masyarakat beragama bertobat. Memohon ampunan kepada Tuhan atas agar kekeringan cepat berlalu.

Kekeringan pada masa ini bukan hanya membuat lahan dan hutan rentan terbakar, namun juga menimbulkan korban jiwa. Contohnya adalah seorang ahli bedah pilot Dick Lang (78) dan putranya Clayton (43), yang meninggal dunia dalam insiden kebakaran hutan.

Keduanya terjebak ketika melawan kobaran api yang mengelilingi mereka. Keluarga mereka pun sangat bersedih dan terpukul atas peristiwa tersebut.  ”Kami sangat terpukul telah kehilangan dua anggota keluarga kami yang tercinta, Dick Lang dan putra bungsunya Clayton Lang, dalam keadaan yang begitu mengerikan,” kata perwakilan keluarga korban yang tak disebutkan namanya.

Sementara Menteri Utama Australia Steven Marshall mengatakan, kematian itu adalah berita tragis. ”Kami mengunjungi keluarga orang-orang yang telah jadi korban. Itu benar-benar mengulangi pesan yang sangat penting bahwa orang mendengarkan peringatan. Ini situasi yang sangat berbahaya di Pulau Kanguru,” ucapnya. (wh/islampos) 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *