Daftar Donatur Palestina
Oleh. Dr. M.Zuhdi Zaini, MA
Suatu hari nabi Muhammad saw bertanya kepada jibril, tahukah engkau berapa titik air hujan yang turun di musim hujan? Jibril menjawab, aku tahu ya Rasulullah.
Tahukah engkau berapakah dedaunan yang jatuh ke tanah, saat musim gugur datang? Jibril, menjawab, aku tahu ya Rasulullah.
Tetapi aku tidak sanggup menghitung berapa pahalanya, saat air yang jatuh dari wajah seorang hamba ketika dia berwudhu.
Wudhu itu bukan hanya ibadah lahiriyah tetapi juga ibadah batiniyah yang mampu menghapus dosa hamba dan melipat gandakan pahala orang yang berwudhu.
Nabi suci berpesan, kelak di akhirat umatku akan datang dengan cahaya yang memancar dari wajahnya, maka siapa yang ingin panjang cahaya wajahnya di akhirat, maka hendaklah dia selalu menjaga wudhunya setiap saat.
Allah itu suci dan Dia hanya akan menerima orang-orang yang suci yakni orang yang selalu menjaga dirinya dari kotoran lahir maupun batin.
Allah Ta’ala berfirman, Allah tidak akan menyiksa umatmu, selama engkau ada di tengah-tengah mereka.
Allah Ta’ala tidak akan menyiksa mereka selama mereka beristighfar, memohon ampun kepada Tuhannya.
Rasulullah saw selalu ada, bagi mereka yang selalu membaca selawat kepadanya. Itulah cahaya yang akan diperoleh di dunia dan akhirat.
Allah akan selalu mengampuni dosa seorang hamba, seberapapun besarnya dosa itu, selama mereka memohon ampun kepada-Nya.
Ampunan itu adalah cahaya yang akan menerangi hamba saat di kubur dan di akhirat kelak dalam menempuh perjalanan abadi.
Dialah Rasulullah saw Sang cahaya dan akan bercahaya orang yang mengikutinya dan orang yang menjalankan sunah-sunahnya.
Jakarta, 15 Januari 2020
M Zuhdi Zaini
