Mengenal Pasar Senggol di Dekat Kabah

Jaafaria Souq,pengganti pasar Seng di dekat Masjidil haram (dok).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Dulu sekitar tahun 1990-an pasar ini sering disebut sebagai pasar seng karena mungkin lokasinya terlalu sempit banyak orang hilir mudik berbelanja sehingga acapkali senggolan tak bisa dihindarkan.

Namun pasar yang hanya satu kilometer dari Masjidil Haram ini sudah berubah total. Pasar Seng sudah digusur dan kini menjadi pasar moderen dengan nama Jaafaria Souq, sejak perluasan Masjidil Haram tahun 2008.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pasar ini seperti surga belanja bagi para jamaah haji dan umrah. Tak afdol rasanya kalau tidak belanja di sini. Padahal barang serupa juga banyak didapat di pasar Tanah Abang Jakarta. Banyak jamaah haji karena bawaan terlalu berat sehingga belanja barang serupa di tanah Abang, sama-sama sebagai oleh-oleh haji.

Di Jaafaria Souq, Barang yang ditawarkan memang beraneka ragam, boleh dikatakan sangat lengkap. Mulai dari pakaian muslim, souvenir, batu cincin, makanan, parfum, hingga perhiasan emas pun tersedia.

Umumnya barang yang ditawarkan segala macam perlengkapan ibadah umat muslim. Negara yang memproduksi bervariasi, baik lokal maupun mancanegara seperti China, India, Turki, Yaman, Mesir, Pakistan, bahkan buatan Indonesia juga ada.

Salah satu sudut di Jaafaria Souq (dok).

Untuk membuktikan, apakah benar pasar Jaafaria ini menawarkan harga miring dari toko pada umumnya. Memang benar, harganya lebih murah dibanding dengan di toko-toko sekitar maktab Indonesia.

Contohnya, untuk satu harga sorban, di toko biasa dijual 15-20 riyal, sementara di Pasar Jaafaria ditawarkan harga 8 riyal, namun harus membeli satu lusin. Bila satuan dikenakan harga 10 riyal perbuahnya. Pembeli bisa hemat 5 riyal.

Untuk souvenir harga toko dengan di Pasar Jaafaria rata-rata sama. Bedanya bila membeli minimal 10 buah dapat bonus satu gantungan kunci.

Tapi, seperti umumnya toko-toko di Makkah, pembeli harus pandai-pandai menawar. Bahkan beda hari, bisa beda harga untuk barang yang sama.

Seperti yang dialami Tuty, jamaah haji asal Madura ini mengaku menghabiskan uang hingga 9 juta rupiah ketika berbelanja di Pasar Jaafaria. “Lumayan banyak (belanjannya), mumpung di sini dan murah,” ujar Tuty yang mengaku banyak membeli pakaian muslim dan souvenir.

Hal lain yang membuat ia senang berbelanja di Jaafaria lantaran hampir semua penjual bisa berbahasa Indonesia. “Bisa ditawar, soalnya mereka bisa berbahasa Indonesia, dah gitu lengkap, banyak pilihan dan bisa bayar dengan rupiah,” tuturnya.

Berbeda cerita dengan Aisyah yang mengaku menyesal lantaran, justru soal harga lebih murah di Madinah. “Saya sebelum ke Makkah sempat belanja di Madinah, barang yang saya beli sama persis, tapi harga selisih 5 riyal lebih mahal di sini (Jaafaria),” ujar jamaah haji dari Bekasi ini.

Sebagai informasi, bila belanja di Pasar Jaafaria, sebaiknya pagi hari atau sore, bila siang udara sangat terik sekali. Suhunya mencapai 40-42 derajat celsius.

Bila datang waktu salat, para pedagang akan menutup tokonya sementara, dan mereka akan menggelar salat berjamaah di dalam pasar tersebut. Selepas 30 menit pasar kembali dibuka. (fur/okz).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *