Rakyat Makin Susah: Iuran BPJS Naik Ditambah Rencana Kenaikan Elpiji 3 Kg

Ilustrasi. (Foto: globalmuslim)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan pada awal tahun 2020 ini akan diikuti dengan kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang juga harus ditanggung oleh masyarakat.

Meski rencana kenaikan biaya-biaya tersebut belum diketuk palu alias disahkan namun sudah direncanakan oleh pemerintah bakal naik di tahun ini, mulai dari elpiji 3 kilogram (kg) hingga tarif tol.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang sudah berlaku tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang diteken Jokowi pada 24 Oktober 2019.

Adapun rencana kenaikan biaya lainnya yang harus ditanggung masyarakat pada tahun ini di antaranya yaitu:

1. Elpiji 3 kilogram atau dikenal dengan sebutan gas melon. Pemerintah berencana mencabut subsidi pada elpiji 3 kilogram. Subsidi tidak lagi diberikan pada barang tapi langsung kepada yang berhak menerima.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, masyarakat yang kurang mampu tetap mendapat subsidi. Dia bilang, skema itu untuk mencegah kebocoran subsidi.

“Maksudnya subsidi tertutup kita identifikasi dulu kira-kira yang memang berhak menerima tapi nggak batasi, yang menerima tetap menerima. Cuma teregister dan terdaftar jadi bisa teridentifikasi untuk cegah terjadi kebocoran,” kata Arifin di Jakarta , Jumat (17/1/2020).

Arifin mengatakan, untuk orang yang mampu tak mendapat subsidi. Artinya, mereka membeli elpiji 3 kg dengan harga normal tanpa bantuan. Nantinya, harga jual ‘gas melon’ ini disesuaikan dengan harga pasar. Jika benar, diperkirakan harganya bisa mencapai Rp 35.000 per tabung.

2. Tarif tol. Tarif sejumlah ruas tol dipastikan naik pada 2020 ini. Setidaknya ada sejumlah jalan tol yang tarifnya masih menunggu kenaikan. Penyesuaian tarif itu dilakukan berdasarkan Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

Dalam kedua beleid itu disebutkan evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan inflasi.

Beberapa ruas tol yang tarifnya naik di penghujung 2019 sebagai berikut:

1. Tol Dalam Kota Jakarta (JIUT)
2. Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
3. Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
4. Tol Surabaya-Gempol
Berikut ini daftar tol yang kemungkinan naik tarifnya di 2020:
5. Tol Cinere-Jagorawi seksi I (SS Jagorawi-SS Raya Bogor)
6. Tol Semarang-Solo seksi I (Semarang-Ungaran) dan seksi II (Ungaran-Bawen)
7. JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan)
8. Tol Bogor Ring Road seksi I dan IIa (Sentul Selatan-Kedung Badak)
9. SS Waru – Bandara Juanda
10. Prof Ir. Sedyatmo
11. Jakarta-Cikampek

Adapun terkait dengan rencana pemerintah mencabut subsidi tabung gas elpiji 3 kilogram, sangat banyak menuai pertentangan. Rencana Kementerian ESDM itu dianggap sebagai kebijakan yang tidak pro rakyat.

Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ikut mengomentari rencana tersebut. Menurutnya, rencana ini semakin meyakinkan publik bahwa hidup di era Jokowi membuat rakyat benar-benar semakin susah.

“Hidup rakyat makin susah di era Jokowi. Itu kenyataan bukan ilusi,” ujar Fadli Zon mengomentari berita soal  “LPG 3 Kg Naik, Pengamat: Rakyat Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula”, Ahad (19/1/2020).

Berita yang dikomentari itu berisi mengenai komentar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin yang menilai rencana mencabut harga elpiji  3 kg tidak tepat.

“Itu kebijakan bukan pro rakyat. Tapi kebijakan yang melukai dan menyengsarakan rakyat,” ucap Ujang, Sabtu (18/1/2020), seperti dilansir dari Rmol.

Sensara rakyat semakin menjadi-jadi, sambung Ujang, lantaran rencana itu disampaikan di tengah kebijakan iuran peserta BPJS Kesehatan yang naik hingga dua kali lipat.

“BPJS sudah naik. Ditambah lagi akan naik harga gas 3 kg. Rakyat sudah jatuh tertimpa tangga. Rakyat sudah susah malah tambah menderita,” tegas dia. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *