LP3ES Sebut KPK Seperti Rombongan Srimulat

(ki-ka) Ketua LP3E Kadin, Didik Rachbini, Peneliti dari Leiden University, David Henley, dan Peneliti dari LP3ES, Wijayanto, dalam sebuah diskusi di Jakarta (Foto: Tempo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Direktur Center for Media and Democracy Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Wijayanto menyebut penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal seperti rombongan grup lawak Srimulat.

“KPK tak ubahnya seperti rombongan Srimulat, mau menggeledah pakai woro-woro dulu,” ujar Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (20/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sindiran Wijayanto muncul karena KPK menunda penggeledahan di Kantor DPP PDIP hampir sepekan lamanya. Selain itu, rencana penggeledahan juga diumumkan di media. “Ini kenyataan yang ironis dan menggelikan,” kata Wijayanto menegaskan.

Komisi Pemberantasan Korupsi batal menggeledah salah satu ruangan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Kamis, 9 Januari 2020.

Penggeledahan ini terkait dengan kasus suap yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan kader PDIP Harun Masiku. Rencana penggeledahan kandas karena dianggap tak ada izin dari Dewan Pengawas KPK.

Tapi di hari yang sama, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar memastikan penggeledahan pasti akan dilakukan. “Kalau sprindik sudah terbit. dan mungkin besok penyidikan, pasti mereka akan menggeledah.”

Wijayanto berpendapat sejak awal telah muncul kekhawatiran tentang komitmen Ketua KPK Firli Bahuri dalam pemberantasan korupsi.

Firli tidak hanya dinyatakan memiliki masalah kode etik, namun juga dianggap terlalu dekat dengan PDIP.

Firli membantah semua tuduhan itu. Namun, bagi Wijayanto, lambannya KPK dalam melanjutkan penyidikan terhadap kader PDIP Harun Masiku justru membuktikan kekhawatiran itu memang beralasan.  (rah/tempo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *