Daftar Donatur Palestina
Renungan magrib menjelang malam
Oleh M Zuhdi Zaini
Jangan sedih dan berduka saat kemiskinan menjerat. Jangan kecewa saat kekayaan dan jabatan tidak memihak. Dan jangan merana dan mengeluh saat sakit mendera.
Itu hanyalah permainan dan sandiwara belaka.
Tidak lama hamba singgah di dunia. Lebih lama usia bangunan daripada usia hamba. Sebentar lagi ajal datang menyapa.
Mengantarkan hamba ke alam baqa.
Usia muda terlalu singkat untuk dipuja. Nasfu dan syahwat sering menipu usia muda. Atas nama cinta hidup bergelimang dosa.
Saat usia tua datang, penyesalan tiada berguna.
Sebentar lagi keranda akan mengantarkan hamba. Menuju kubur yang gelap gulita. Tidak ada yang setia bersama, selain amal yang ada.
Amal baik atau amal buruk menjadi teman setia.
Sejak kubur hingga hari kebangkitan tiba.
Saat itu rekam jejak hamba akan terlihat nyata.
Terhadap semua prilaku hamba waktu di dunia.
Hendak lari kemana wahai manusia cekala. Diberi keselamatan hidup, engkau buang sia-sia. Hari ini tangismu tiada berguna.
Tempat tinggalmu hanyalah neraka yang penuh siksa.
Pengajian di masjid sebelah rumah menyapa. Hati tidak tergerak untuk hadir. Dengan alasan kerja, letih dan sibuk.
Hamba melupakan ajakan Tuhannya.
Saat al Qur’an dibacakan, telinga tersumbat. Ayat suci tidak masuk dalam jiwa.
Saat sakaratul maut tiba, talqin dibacakan tidak didengarnya.
Inilah dunia tempat persinggahan sementara. Tidak lama tinggal di dunia. Hanya sekejap mata. Tetapi mata, hati dan telinga tidak mampu menangkapnya.
Husnul khotimah atau su’ul khotimah adalah pilihan hamba.
Terserah memilih yang mana. Allah Ta’ala telah memberikan akal. Neraka atau surga adalah pilihan hamba.
Jakarta, 15 Januari 2020
M Zuhdi Zaini
