Dirut Garuda Pastikan Wabah Corona Tak Menyebar Melalui Pesawat

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.(Antara Foto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra akan memastikan pergerakan wabah virus Corona tidak menyebarluas lewat armada maskapai Garuda Indonesia.

“Memastikan pergerakan virus Corona tersebut tidak menyebarluas melalui maskapai Garuda,” kata Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Irfan mengatakan pihaknya telah meminta jajarannya dan perwakilan Garuda di China dan sejumlah negara lainnya untuk terus memantau, serta bekerja sama dengan otoritas di negara masing-masing.

Menurut dia, sejauh ini Garuda Indonesia belum memiliki rencana untuk menghentikan trayek atau rute penerbangan ke China. Hal itu dikarenakan komitmen masa lalu seperti kode tiket dan beberapa hal lainnya yang perlu disikapi secara hati-hati.

“Tapi kembali lagi kita tidak mau memaksakan trayek itu tetap berjalan kalau kondisinya semakin memburuk,” tegas Irfan.

Irfan berharap para penumpang yang naik Garuda Indonesia dalam kondisi sehat, dan hal ini sebetulnya bisa dimonitor oleh otoritas setempat.

Sebelumnya wabah virus corona dimulai di Kota Wuhan di China tengah melanda ketika jutaan orang China bersiap untuk melakukan perjalanan Tahun Baru Imlek, sehingga mempertinggi risiko penularan.

Selain di China, kasus orang terkena virus corona baru juga ditemukan di Thailand, yaitu sebanyak empat orang, serta di Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Amerika Serikat masing-masing satu orang.

Akibatnya Maskapai Malindo Air dan AirAsia membatalkan sementara penerbangan rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Wuhan, Tianhe, Republik Rakyat China hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melaksanakan pengawasan ketat berkenaan dengan kedatangan orang dan barang dari luar negeri guna mencegah penularan virus corona baru yang telah menimbulkan wabah di Kota Wuhan, China.

Jokowi mengatakan bahwa hingga Jumat siang (24/1/2020) belum ada warga negara Indonesia yang dijangkiti virus corona, yang penyebarannya telah menimbulkan keprihatinan global.

Sementara di Palembang, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Palembang, Sumatera Selatan, melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang pesawat udara di terminal kedatangan luar negeri Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II untuk mencegah masuknya wabah virus corona.

Untuk melakukan pengawasan kondisi kesehatan penumpang pesawat yang datang dari luar negeri, diturunkan sejumlah petugas di terminal kedatangan dengan dilengkapi peralatan pendeteksi suhu tubuh (thermoscan), kata Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Palembang, Merry di Palembang, Sabtu (25/1/2020).

Setiap penumpang pesawat yang masuk ke terminal kedatangan dideteksi suhu tubuhnya, jika diketahui kondisinya kurang sehat dengan suhu tubuh yang tinggi dilakukan pengecekan kesehatannya untuk mengetahui penyebabnya apakah faktor kelelahan melakukan perjalanan jauh atau terinfeksi virus corona.

Jika diperiksa oleh tim medis kondisinya mengalami ganggguan kesehatan biasa, diizinkan untuk pulang ke rumah atau menuju tempat aktivitas yang direncanakan, namun jika terdeteksi terinfeksi virus corona akan diberikan tindakan pengobatan dan dikarantina agar tidak menularkan kepada orang lain, katanya.

Dia menjelaskan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang menyiagakan petugas yang dilengkapi dengan alat thermoscan di terminal kedatangan internasional Bandara SMB II sejak Kamis (23/1/2020).

Sesuai instruksi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto seluruh satuan kesehatan yang ada di bandara internasional dan pelabuhan untuk melakukan pemeriksaan setiap orang yang datang dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh sebagai tindakan pencegahan masuknya dan penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Petugas yang melakukan pengawasan kedatangan penumpang pesawat udara dan kapal laut dari luar negeri beberapa hari ini belum menemukan satupun orang yang dicurigai terjangkit virus corona.

Melalui upaya pencegahan itu diharapkan Kota Palembang dan wilayah Sumsel lainnya terbebas dari masuknya virus yang akhir-akhir ini menjadi perhatian semua negara di dunia termasuk Indonesia.

Dari Beijing dilaporkan wabah virus corona di China semakin banyak menelan korban jiwa. Sejauh ini dilaporkan sebanyak 41 orang tewas akibat virus yang memicu gangguan pernapasan ini. Seperti dilansir Channel News Asia dan Associated Press, Sabtu (25/1/2020), jumlah kasus virus corona yang sedang ditangani di berbagai wilayah China kini mencapai nyaris 1.300 kasus.

Komisi Kesehatan Hubei menyatakan jumlah korban tewas meningkat drastis setelah 15 pasien di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa yang menjadi asal muasal virus corona, meninggal dunia. Laporan menyebut 39 pasien virus corona tewas di Provinsi Hubei, yang menjadi lokasi kota Wuhan, sedangkan dua pasien lainnya tewas di Provinsi Hebei dan Provinsi Heilongjiang.

Wabah virus corona dilaporkan telah menyebar ke 30 provinsi, wilayah otonomi dan kotapraja. Kota Wuhan dan 13 kota lainnya di Provinsi Hubei telah dikarantina dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona.

Sedikitnya 444 kasus baru dilaporkan di berbagai wilayah China, sehingga menurut Komisi Kesehatan Nasional China, total ada 1.287 kasus virus corona yang kini tengah ditangani di negara tersebut. Total ada 41 juta orang di China yang terdampak wabah virus corona baru ini.

Komisi Kesehatan Hubei juga melaporkan bahwa 180 kasus baru tercatat di wilayahnya, dengan 77 kasus di antaranya ada di kota Wuhan. Secara total, ada 729 kasus virus corona yang kini ditangani di Provinsi Hubei saja. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *